JAKARTA - Pemerintah kembali membuka keran impor daging sapi dari Brasil. Hal ini dilakukan supaya ada pasar baru dan tidak melulu bergantung dari pasar Australia.
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, opsi membuka impor daging sapi dari negara Amerika Latin dilakukan untuk membangun sumber baru. Dengan demikian, pilihan pemerintah untuk impor daging lebih bervariasi.
"Yang penting kita membangun sumber lain, sehingga Australia tidak merasa kita harus dari dia," tegasnya di Ballroom Telkomsel Smart Office, Jakarta, Kamis (12/4/2018).
Baca Juga: Bulog Siapkan Daging 200 Ton Daging untuk Ramadan dan Lebaran di Sumut
Meski sudah mendapatkan negara alternatif untuk impor daging, namun saat ini pemerintah belum memberikan kuota pastinya. Pasalnya, tim Kementan saat ini tengah melakukan pemeriksaan kualitas daging. "Kuotanya mereka tidak tetap berapa. Tapi kalau bisa sebelum Lebaran (sudah masuk impor dagingnya)," ujarnya.
"Itu kementan beberapa minggu lalu atau 3 minggu lalu kirim tim ke sana. Untuk apa? Untuk memastikan area mana yang betul-betul bebas penyakit," tambah dia.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan I Ketut Diarmita mengatakan, telah lebih dahulu berangkat ke sana untuk memeriksa dan menilainya kualitas daging sapi asal Brasil.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Kesehatan Masyarakat dan Beteriner Syamsul Ma'arif menambahkan, pihaknya akan lebih dulu memeriksa Rumah Potong Hewan (RPH) Brasil yang berencana impor ke Indonesia.
Baca Juga: Selidiki Daging Sapi Asal Brasil, Menko Darmin Nantikan Laporan Tim Kementan
Menurut dia, menentukan negara layak impor daging, tidak mudah. Untuk itu, karena ini tugas negara yang memerintahkan memeriksa daging Brasil, akan dijalankan dengan sebaik-baiknya.
Untuk jumlah impor, belum diketahui berapa. Yang jelas, saat ini kebutuhan daging sapi di Indonesia dalam setahun mencapai 660.00 ton, sedangkan ketersediaan daging dalam negeri hanya 400.000 ton.
(Martin Bagya Kertiyasa)