JAKARTA – Kementerian Keuangan melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko melaksanakan lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk. Lelang dilakukan pada Selasa 24 Juli 2018. Adapun penawaran yang masuk dalam lelang tersebut mencapai Rp9,88 triliun. Namun pemerintah hanya menyerap dana sebesar Rp4,81 triliun dari total penawaran yang masuk.
Berdasarkan data Kemenkeu, Jumat (27/7/2018), berikut hasil penawaran dari lelang tersebut:
-Seri SPNS11012019 mendapat penawaran tertinggi sebesar Rp3,68 triliun dengan nominal yang dimenangkan Rp0,90 triliun. Seri ini jatuh tempo pada 11 Januari 2019 dengan memiliki yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan 6,23%.
-Seri SPNS11042019 memperoleh penawaran masuk sebesar Rp2,67 triliun dengan nominal yang dimenangkan Rp1,10 triliun. Seri ini jatuh tempo pada 11 April 2019 dan memiliki yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan 6,47%.
-Seri PBS016 memperoleh penawaran masuk sebesar Rp1,31 triliun dengan nominal yang dimenangkan Rp1,15 triliun. Seri ini jatuh tempo pada 15 Maret 2020 dan memiliki yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan 7,44%.
-Seri PBS012 memperoleh penawaran masuk sebesar Rp1,19 triliun dengan nominal yang dimenangkan Rp1 triliun. Seri ini jatuh tempo pada 15 November 2031 dan memiliki yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan 8,52%.
-Seri PBS002 memperoleh penawaran masuk sebesar Rp660 miliar dengan nominal yang dimenangkan Rp0,56 triliun. Seri ini jatuh tempo pada 15 Januari 2022 dan memiliki yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan 7,62%.
-Seri PBS017 memperoleh penawaran masuk sebesar Rp35 miliar dengan nominal yang dimenangkan Rp0,09 triliun. Seri ini jatuh tempo pada 15 Oktober 2025 dan memiliki yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan sebesar 8,14%.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)