Deltamas Catatkan Pendapatan Rp247 Miliar

Agregasi Harian Neraca, Jurnalis
Selasa 31 Juli 2018 14:00 WIB
Ilustrasi: Shutterstock
Share :

JAKARTA – Melesatnya pertumbuhan penjualan di semester pertama 2018, berhasil mengerek pertumbuhan pendapatan emiten pengembangan kawasan industri Deltamas, Cikarang – Jawa Barat, PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS) atau Deltamas. Dimana perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp247 miliar pada semester pertama tahun 2018, lebih tinggi sekitar 6,1% dibandingkan pencapaian semester I/2017 sebesar Rp232 miliar.

Dalam siaran persnya di Jakarta disebutkan, pendapatan dari segmen industri mencapai Rp227 miliar atau sekitar 91,9% dari pendapatan yang diraih perseroan pada semester pertama tahun 2018. Segmen hunian dan komersial menyumbang 3,7%, sedangkan segmen hotel dan sewa menyumbang 4,4% terhadap pendapatan perseroan.

 

Direktur Independen dan Sekretaris Perusahaan Puradelta Lestari Tondy Suwanto menjelaskan, pelanggan baru industri bergerak di sektor farmasi dan consumer goods. Menurutnya, kawasan industri GIIC (Greenland International Industrial Center) Kota Deltamas kerap disebut sebagai pusat produksi otomotif di Indonesia. Namun dalam beberapa tahun terakhir, telah hadir berbagai pelanggan baru di GIIC yang bergerak di luar industri otomotif, seperti industri logistik, sanitasi, farmasi, dan consumer goods.”Hal ini membuktikan bahwa GIIC tidak hanya diminati oleh perusahaan-perusahaan otomotif, namun juga perusahaan-perusahaan dari sektor lainnya,” ungkapnya.

Perseroan membukukan laba kotor sebesar Rp133 miliar, sedikit lebih rendah dibandingkan laba kotor di periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp162 miliar. Untuk penjualan lahan industri di tahun 2018, perseroan membuka dan mengembangkan zona industri baru di kawasan industri GIIC, sehingga terjadi peningkatan beban pokok pendapatan dibandingkan dengan beban pokok pendapatan untuk penjualan lahan industri di tahun sebelumnya.

 

DMAS membukukan laba bersih sebesar Rp94 miliar, turun 22,3% dibandingkan laba bersih di semester pertama tahun sebelumnya sebesar Rp121 miliar, seiring menurunnya laba kotor dan meningkatnya beban umum dan administrasi. Dari sisi fundamental, aset perseroan per 30 Juni 2018 tercatat Rp7,28 triliun, sedikit lebih rendah dibandingkan dengan aset perseroan per 31 Desember 2017 sebesar Rp7,47 triliun.

Hal ini terutama disebabkan penurunan kas dan setara kas setelah perseroan membayarkan dividen final sebesar Rp313 miliar kepada para pemegang saham pada bulan Mei 2018 lalu. Perseroan sendiri telah membayarkan dividen tunai sebesar 95% dari laba bersih tahun buku 2017 kepada para pemegang sahamnya.

Perseroan tidak memiliki utang. Dengan posisi kas bersih yang sehat, perseroan terus berupaya untuk melakukan pengembangan kota Deltamas untuk mewujudkan kota Deltamas sebagai kawasan terpadu modern di timur Jakarta dengan memadukan kawasan industri, hunian, dan komersial. Kota Deltamas yang merupakan kawasan industri utama perseroan memiliki luas area pengembangan mencapai 3.200 hektar.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya