Penyaluran Kredit Bank Capai Rp5.052,1 Triliun hingga Agustus 2018

Koran SINDO, Jurnalis
Senin 01 Oktober 2018 11:53 WIB
Ilustrasi: Shutterstock
Share :

JAKARTA – Penyaluran kredit perbankan pada periode Januari-Agustus tercatat Rp5.052,1 triliun atau tumbuh 11,9% (yoy), lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 11,2% (yoy) atau Rp4.998,5 triliun.

Peningkatan penyaluran kredit terjadi pada debitur korporasi maupun debitur perorangan dengan pangsa masing-masing 49,8% dan 45,9% dari total kredit. Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Agusman mengatakan, pertumbuhan kredit korporasi tercatat sebesar 13,8% (yoy), meningkat di bandingkan bulan sebelumnya sebesar 12,7% (yoy). “Sementara itu, kredit untuk debitur per seorangan tumbuh 9,7% (yoy), lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 9,4% (yoy),” ujarnya di Jakarta.

 Baca Juga: Terjebak Kredit Macet, Apa yang Bakal Dilakukan Bank?

Berdasarkan jenis penggunaannya, peningkatan pertumbuhan kredit perbankan terjadi pada kredit investasi dan kredit modal kerja. Kredit investasi (KI) tumbuh meningkat dari 10,6% (yoy) pada Juni 2018 menjadi 11,3% (yoy) terutama terjadi pada sektor listrik, gas, dan air bersih (LGA) yang pertumbuhannya terakselerasi signifikan dari 18,8% (yoy) menjadi 30,8% (yoy).

Peningkatan pertumbuhan KI sektor LGA khususnya terjadi pada subsektor ketenagalistrikan di wilayah DKI Jakarta dan Jawa Timur. Dia mengatakan, peningkatan pertumbuhan KI juga terjadi pada sektor pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan dari tumbuh 8,5% (yoy) menjadi 9,2% (yoy).

Baca Juga: Melambat, Selisih Kredit dan DPK Rp99 Triliun Sampai Akhir 2018

 Peningkatan itu terutama pada KI yang disalurkan pada perusahaan subsektor perkebunan kelapa sawit di Provinsi Kalimantan Barat dan Jambi. Kredit modal kerja (KMK) tumbuh meningkat dari 11,5% (yoy) menjadi 12,6% (yoy) terutama disebabkan akselerasi penyaluran KMK pada sektor perdagangan, hotel, dan restoran (PHR) serta sektor industri pengolahan.

KMK sektor PHR mencatat akselerasi pertumbuhan dari 9,8% (yoy) pada bulan sebelumnya menjadi sebesar 10,1% (yoy). “Akselerasi tersebut terutama didorong KMK yang di salurkan untuk perusahaan perdagangan eceran makanan, minuman, dan tembakau di Jawa Tengah dan DKI Jawa Timur,” katanya.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya