“Jadi, mereka mengatur kondisi makro ekonomi yang stabil,” kata Takehiko Nakao usai bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di sela-sela acara Annual Meetings IMF-World Bank Group, di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Nusa Dua.
Baca Juga: Alasan Tahir Tukar Dolar AS ke Rupiah Senilai Rp2 Triliun
Sementara merosotnya nilai tukar rupiah, Presiden ADB itu menilai, bahwa nilai tukar mata uang Indonesia itu telah mengalami depresiasi yang berlebihan, dan tidak menunjukkan nilai fundamentalnya.
“Itu karena sentimen spekulatif, karena efek kebijakan cadangan federal (Bank Sentral AS), dan beberapa masalah karena alasan lain, maksud saya dalam ekonomi makro yang muncul,” jelas Takehiko.
(Dani Jumadil Akhir)