IHSG Diprediksi Lanjutkan Tren Positif, Bisa Tembus 6.000?

Koran SINDO, Jurnalis
Senin 22 Oktober 2018 10:02 WIB
Ilustrasi: Foto Shutterstock
Share :

Sementara itu, Analis OCBC Sekuritas Liga Maradona memprediksi IHSG akan bergerak turun di rentang 5.690- 5.870. Sentimen penguatan dolar AS disebabkan adanya kemungkinan suku bunga di AS akan kembali dinaikkan sebesar 25 basis poin.

“Selain itu sentimen dari perang dagang antara AS dan China juga masih berpengaruh negatif,” ucap Maradona.

Head of Investment Specialist Manu life Aset Manajemen Indonesia (MAMI) Freddy Tedja menilai, dampak implementasi tarif impor untuk China membuat pasar cenderung semakin kebal menanggapi berita perang dagang tersebut. Terlihat indeks MSCI Asia Pacific yang merupakan gambaran pasar saham Asia karena volatilitasnya dari bulan Januari sampai dengan September sudah menurun setengahnya.

“Dari mata uang, kita lihat JP Morgan EM Currency Index pada bulan September menunjukkan stabilitas. Pasar sudah semakin mengekspektasikan eskalasisehingga negative shock yangada semakin berkurang. Kepastian sudah semakin mengerucut, sudah semakin terlihat,” kata Freddy, akhir pekan lalu.

Menurutnya proyeksi pasar saham dan obligasi Indonesia pada kuartal terakhir tahun 2018 masih akan mengalami volatilitas. Sentimen dari global akan ada beberapa seperti Fed Rate diperkirakan masih naik satu kali lagi. Kemudian berita-berita mengenai konflik perdagangan masih akan ada sampai akhir tahun nanti serta harga minyak yang akhir-akhir ini terlihat cenderung meningkat.

Namun, menjadi kunci utama adalah stabilitas nilai tukar rupiah sebagai salah satu faktor utama menjadi pertimbangan investor asing mengambil keputusan untuk berinvestasi di Indonesia. Hal yang melegakan, baik pemerintah maupun BI terlihat sangat berupaya membuat rupiah kembali stabil dengan berbagai kebijakan di antaranya kebijakan mandatory campuran biodiesel 20% (B20) untuk mengurangi impor, skala prioritas proyek infrastruktur, pengenaan tarif impor untuk 1.150 produk yang dianggap ada substitusinya di dalam negeri, serta kebijakan mengenai konversi devisa hasil ekspor.

“Kita berharap semua akan ada hasilnya, tetapi tidak secara instan. Pada saat rupiah sudah stabil, kita berharap pasar finansial Indonesia akan kembali membaik. Apalagi dari sisi global dan domestik untuk tahun depan akan lebih banyak kepastian dibandingkan tahun ini. Kuncinya adalah stabilitas nilai tukar Rupiah dan kepastian yang ada di pasar,” ujarnya. (Hafid Fuad)

(Dani Jumadil Akhir)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya