Saat itu, dengan menawarkan 12,51 miliar saham dan menetapkan target raihan dana Rp 2,4 triliun-Rp 3,19 triliun, Wika Realty sudah menggelar paparan publik untuk menawarkan sahamnya kepada calon investor. Namun, prosesnya berhenti.Wika Realty, lanjutnya, akan mengandalkan bisnis dari pengembangan empat daerah persinggahan kereta api (transit oriented development/TOD) yang akan efektif menjelang beroperasinya kereta api cepat Bandung-Jakarta pada 2021.
Dari beroperasinya proyek kereta cepat dan TOD, lanjutnya, Grup Wika mengincar pendapatan Rp 360 triliun per tahun. Grup WIKA akan mengembangkan empat TOD kereta cepat Bandung-Jakarta yaitu Halim, Karawang, Walini, dan Tegaluar.
(Feb)
(Rani Hardjanti)