Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia menyebut jika secara nominal angka tersebut memang relatif besar. Akan tetapi, banyak yang tidak tahu jika utang yang dilakukan pemerintah adalah untuk kebutuhan hal yang produktif.
"Kenaikan utang periode 2012-2014 naik Rp799,8 triliun dan kemudian tambahan utang 2015-2017 adalah di Rp1.329 triliun," jelas Sri Mulyani.
Baca Juga: 4 Tahun Jokowi-JK, Pasar di Perbatasan Sekarang Jual Emas
Sebagai pembanding, dari sisi belanja infrastruktur pada periode 2012-2014 hanya tercatat sebesar Rp456 triliun. Sedangkan untuk periode Jokowi-JK, yaitu di rentang 2015-2017 mencapai Rp904,6 triliun.
"Jadi kenaikannya naik hampir dua kali lipatnya. Ada yang mengatakan, oh cuma segitu, tapi kan utangnya Rp1.329 triliun. Tunggu dulu, belanja kita berapa untuk pendidikan, pendidikan dulu hanya Rp983 triliun untuk tiga tahun, sekarang, Rp1.167 triliun, naik 118%," jelasnya.