JAKARTA - Rasanya seperti mimpi, usai empat tahun keluar sebagai akuntan di Minneapolis, Ryan Garrant mendapat banyak keuntungan dari jualan online. Dia menjadi ‘pelapak’ dengan menjajakan sejumlah barang di Walmart kemudian menjualnya di Amazon. Bisnisnya pun kini menghasilkan laba hingga enam digit per tahun.
“Awalnya saya menyadari bahwa saya tidak berada di jalur karier yang saya inginkan. Hal itu membuat saya mencari pilihan lain dan saya mulai mengeksplorasi cara-cara agar pekerjaan tersebut bisa sesekali ditingalkan dan mempunyai waktu yang bebas,” ujarnya dikutip dari CNBC, Jakarta, Senin (26/11/2018).
Ryan sudah memulai berbisnis sejak menjadi mahasiswa di Winona State University. Dia pun menargetkan mahasiswa sebagai pelanggannya.
Baca Juga: 300 E-Commerce Targetkan Transaksi Harbolnas 2018 Capai Rp7 Triliun
Dia mengorganisir pembelian buku kampus dua kali setahun dengan cara membuat daftar buku-buku di Amazon dan mengirimkannya ke pelanggan di seluruh negeri. Keuntungan yang diraup pun bisa mencapai USD10.000 setahun saat itu.
Ternyata pekerjaan ini dia lakukan juga saat masih menjadi akuntan. Setelah keluar dari pekerjaanya, semakin mendedikasikan penuh dirinya untuk menjual beberapa barang lain seperti vacum cleaner (alat pembersih rumah tangga) dan mainan (barbie, lego) secara online.
“Saya yakin jika menjalani pekerjaan ini secara penuh akan mendapatkan keuntungan yang lebih besar,” ujarnya. Tiga bulan kemudian pun ia memperoleh laba USD9.000 dari total penjualan USD25.000.
Baca Juga: Event 11.11, Belanja Online di Shopee Mulai dari Rp11
Lambat laun usahanya semakin maju hingga dia harus menyewa gudang untuk menaruh kardus dan barang-barang jualannya. Bahkan, dia juga memperkerjakan temannya sebagai karyawan.
Ryan selalu mencari peluang untuk menambahkan keuntungannya dengan cara belanja di musim atau momen tertentu seperti diskon Halloween, natal dan akhir tahun.
Kini ia semakin terkejut karena penghasilannya sudah mencapai USD200.000 atau Rp3 miliar (kurs Rp14.600 per USD) per tahun dan sudah memperkerjakan 11 orang. Meskipun terlihat mulus, usahanya juga pernah mengalami kerugian.
Ryan percaya dia telah menemukan formula yang mudah dan efektif untuk sukses, “Saya pikir setiap orang dapat melakukannya jika mereka bersedia untuk bekerja,” tutupnya.
(Feby Novalius)