"Dan baru saja juga kita lihat 15 November lalu Gubernur Bank Indonesia dan jajarannya kembali menunjukan keberanian memberikan kejutan pada pasar dengan menaikkan suku bunga sebesar 0,25% menjadi 6%. Yang saya anggap berani itu bukan besarnya kenaikan tapi kejutannya itu," ujarnya dalam acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, Selasa (27/11/2018).
Menurut Jokowi, keputusan mengejutkan juga bukan hanya datang dari pasar. Para pengamat ekonomi (ekonom) juga memprediksi jika BI belum akan menaikkan suku bunga acuannya pada bulan ini.
Baca Juga: Kadin: Pengusaha Sudah Antisipasi Kenaikan Suku Bunga Acuan BI
Sebab seluruh indikator makro ekonomi Indonesia mulai membaik. Sebagai salah satu contohnya, harga minyak mentah dunia mulai turun, kemudian nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS juga mulai menguat.
"Mengapa saya samapaikan seperti itu, karena saya membaca laporan 31 ekonom yang disurvei Bloomberg hanya 3 yang punya ekspektasi BI naikkan bunga hari itu, dan saya lihat pasar benar-benar kaget dengan kenaikan BI dan disambut amat positif oleh pasar," jelasnya.