Wall Street Dibuka Melemah Dipicu Kekhawatiran Kenaikan Suku Bunga The Fed

Feby Novalius, Jurnalis
Senin 17 Desember 2018 21:27 WIB
Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
Share :

NEW YORK - Bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street memulai perdagangan pekan ini dengan kehati-hati setelah tergelincir selama minggu lalu. Pasalnya, investor gelisah menunggu kebijakan moneter Federal Reserve dan implikasinya terhadap perlambatan pertumbuhan global.

Melansir Reuters, Senin (17/12/2018), The Fed diperkirakan akan menaikkan suku bunga pada akhir pertemuan, Rabu 19 Desember 2018. Meski demikian, investor berharap untuk tanda-tanda bank sentral dapat mengurangi kenaikan suku bunga tahun depan dan memicu rally pada akhir 2018.

Baca Juga: Wall Street Tumbang di Tengah Anjloknya Saham Johnson & Johnson

Stok AS sedang mengalami kinerja terburuknya dalam 16 tahun, terbebani oleh kekhawatiran mulai dari pembicaraan perdagangan hingga suku bunga dan kurva imbal hasil treasury yang meruncing ke ketidakpastian atas bentuk Brexit.

Indeks Dow Jones turun 40 poin atau 0,17%, S&P 500 turun 3,25 poin atau 0,12% dan Nasdaq 100 turun 8,5 poin, atau 0,13%.

Beberapa investor berharap Fed dapat membantu memicu rally akhir tahun, di tengah ketidakpastian.

"Menuju ke periode meriah, volume perdagangan diperkirakan akan lebih rendah secara signifikan yang dapat membuat hal-hal jauh lebih menarik karena tidak mungkin menjadi akhir yang lancar untuk tahun yang sering kita lihat," kata Analis Pasar Senior Oanda Craig Erlam.

"Keputusan The Fed pada hari Rabu adalah peristiwa lain yang bisa mengguncang banyak hal di pasar," tambahnya.

Baca Juga: Wall Street Stagnan Dipicu Kekhawatiran Kondisi Global

Sementara itu, gencatan perdagangan antara Amerika Serikat dan China dan konsesi-konsesi berikutnya oleh Beijing, seperti membeli lebih banyak kedelai dan minyak AS serta menurunkan tarif untuk mobil buatan Amerika juga telah gagal memicu pasar.

Para ahli perdagangan mengatakan Beijing perlu melakukan jauh lebih banyak untuk memenuhi tuntutan AS untuk perubahan jangka panjang dalam bagaimana China melakukan bisnis.

Di tengah ekonomi yang melambat, Presiden Xi Jinping akan memberikan pidato pada hari Selasa untuk menandai ulang tahun ke-40 reformasi China dan Beijing diperkirakan akan membahas target pertumbuhan utama dan sasaran kebijakan untuk 2019 akhir pekan ini.

(Feby Novalius)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya