JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution genap memasuki usia ke-70 tahun pada hari ini, Jumat (21/12/2018). Peringatan hari kelahirannya itu pun dirayakan di Kantor Kementerian Koordinator Perekonomian.
Dalam pantauan Okezone, hari ini mulai dari pintu masuk sudah disambut dengan gapura khas Batak, bertuliskan 'Horas Tondi Madingin Sayur Matua Bulung'. Seperti diketahui, Darmin memang merupakan suku Batak, tepatnya dari daerah Mandailing Natal, Sumatera Utara.
Pria yang akrab disapa Opung itu pun tiba di lokasi pukul 08.30 WIB bersama sang istri, Salsia Ulfa Sahabi Manoppo. Hadir pula keluarga dengan kelima orang cucunya dalam acara tersebut.
Baca Juga: Menko Darmin Ingat Pesan Mendiang Soeharto soal Globalisasi dan Investasi
Perayaan ini pun berlangsung dengan ramai, sebab seluruh pegawai Kemenko Perekonomian juga berkumpul untuk merayakan ultah pemimpinnya itu. Lagu 'Selamat Ulang Tahun' pun terus dinyanyikan, tak lupa beberapa buah lagu Batak juga turut mengiringi.
Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono pun berkesempatan memberikan ucapan selamat ulang tahun mewakili pegawai Kemenko Perekonomian. Kemudian acara dilanjutkan dengan menonton video ucapan selamat ulang tahun mulai dari kolega, kerabat, hingga keluarga.
Dalam kesempatan itu Darmin mendapat kejutan dari pada cucunya. Hadiah itu menarik, kartu ucapan 'Selamat Ulang Tahun' yang ditulis langsung oleh sang cucu. Selain itu, hadiah juga diberikan berupa foto mozaik wajahnya dan kartu pos potret dirinya yang diberikan pegawai Kemenko Perekonomian.
Darmin pun mengungkapkan harapannya di usia yang ke-70, yakni bisa terus diberi kesehatan. "Harapannya kalau sudah tua yah sehat, bisa bekerja dengan baik, sehingga tidak kemudian menjadi kendor kerjanya. Itu saja," ujarnya.
Dia menyatakan, di hari spesialnya itu sang istri menjadi orang yang pertama kali yang mengucapkan selamat ulang tahun. "Ya istri dong (yang mengucapkan pertama kali," kata dia.
Adapun lokasi perayaan ulang tahun Darmin juga bernuansa Batak, dengan hiasan kain Ulos di setiap sisi ruangan. Beberapa menu makanannya pun juga khas batak salah satunya itak, yakni makanan terbuat dari tepung beras yang ditumbuk halus dan diberi gula merah.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)