JAKARTA – Pasca dihentikannya layanan Bolt 4G LTE di Jabodetabek, Banten dan Sumatera Utara milik PT First Media Tbk (KBLV) oleh pemerintah, memberikan kekhawatiran bagi investor akan keberlansungan bisnis perseroan. Oleh karena itu, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah memantau bisnis First Media.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI, IGD Nyoman Yetna Setya mengatakan, pihaknya tengah memperhatikan stabilitas kinerja emiten telekomunikasi dan penyedia konten tersebut.”Akhir Desember 2018, ada penghentian satu lini bisnis First Media dan kami sedang memantau apakah hal itu memberi pengaruh atau ada hal lain yang bisa mendukung bisnis dan kinerja keuangan emiten tersebut," ujarnya dilansir dari Harian Neraca, Kamis (3/1/2018).
Baca Juga: Wah! Rugi Bersih First Media Membengkak 74%, Tembus Rp628,5 Miliar
Nyoman menegaskan, selama pendapatan First Media tidak Rp0, maka BEI tidak akan memberikan notasi khusus. Kendati demikian, BEI tetap memperhatikan dampak dari penghentian satu lini bisnis di emiten telekomunikasi milik Grup Lippo tersebut. Sebelumnya, sekretaris perusahaan KBLV, Shinta Melani Paruntu menyatakan First Media dan PT Internux (Bolt), anak usaha perseroan telah menerima surat keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika tertanggal 28 Desember 2018 untuk menghentikan layanan Bolt terhitung sejak diterimanya surat keputusan tersebut.