BEKASI – Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi berencana menerapkan sistem pembayaran nontunai untuk Bus Trans Patriot. Nanti sistem pembayaran yang dilakukan penumpang tidak lagi menggunakan uang tunai, melainkan pakai kartu elektronik. Saat ini pembayaran masih menggunakan sistem manual.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Bekasi Yayan Yuliana mengatakan, ada empat bank akan mengakomodasi sistem itu. Keempat bank itu adalah PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Pembangunan Jawa Barat dan Banten (BJB), PT Bank Negara Indonesia (persero) Tbk, dan PT Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk.
“Ada empat perbankan yang sedang kita jajaki untuk bekerjasama dalam mewujudkan transaksi nontunai Bus Trans Patriot. Kami sedang ajak mereka berdiskusi dulu tentang rencana kerja sama ini,” katanya, kemarin.
Baca Juga: Tarif Bus Trans-Patriot Bekasi Rp4.000 per Penumpang
Dia menjelaskan tarif yang dikenakan sebesar Rp4.000 per orang. Setelah penumpang membayar tarif perjalanan, petugas akan memberikan selembar karcis sebagai bukti transaksi.
“Tapi nanti ke depan, pola transaksi nontunai akan segera diterapkan setelah muncul kesepakatan kerja sama dengan empat perbankan melalui nota kesepahaman (MoU), secepatnya kita terapkan,” ungkapnya.
Sebelum bus dioperasikan, kata dia, pemerintah telah merancang sistem pembayaran nontunai dengan menggunakan kartu dan mesin tap yang diinstal di dalam Bus Trans Patriot. Alat melakukan tap sudah disiapkan di dekat sopir Bus Trans Patriot.
“Nanti kartu penumpang akan ditempel ke mesin tap yang disiapkan dan secara otomatis memotong saldo,” ujarnya.
Baca Juga: Menhub Kaji Integrasi Moda di Terminal Metrostater
Yayan menegaskan, tarif Bus Trans Patriot memang lebih mahal Rp500 daripada Bus Transjakarta milik Pemprov DKI Jakarta. Meski demikian, hal itu masih wajar karena pemerintah telah memberikan armada nyaman dan aman bagi penumpang.
“Tarif wajar dan masyarakat tidak mengeluhkan hal itu karena lebih murah dari angkutan kota,” katanya.
Apalagi, kata dia, tarif sebesar Rp4.000 yang dibebankan masyarakat sudah melalui kajian matang oleh pemerintah daerah dan operator bus, yakni Perusahaan Daerah Mitra Patriot (PDMP). Apalagi tarif itu sudah termasuk subsidi yang diberikan pemerintah sebesar Rp3.000 per orang. Berdasarkan penghitungan, biaya operasional satu penumpang seharusnya Rp 7.000, tapi pemerintah memberikan subsidi Rp3.000 sehingga penumpang dibebankan tarif hanya Rp4.000.
Untuk itu, Yayan berharap masyarakat mengerti dan memahami tarif yang dikeluarkan pemerintah karena Bus Trans Patriot sangat nyaman dan cepat. Sekretaris Dinas Perhubungan Kota Bekasi Deded Kusmuyadi menambahkan, pemerintah berencana merekrut para sopir angkutan kota (angkot) untuk diberdayakan menjadi sopir Bus Trans Patriot. Cara ini diyakini ampuh untuk menghindari gesekan antara Bus Trans Patriot dengan sopir angkot.
“Nanti dua atau tiga sopir angkot akan diajak bermitra untuk mengendarai satu armada Trans Patriot,” katanya. (Abdullah M Surjaya)
(Dani Jumadil Akhir)