"Jadi Ebitda turun karena tambang terbuka berhenti. Muali lagi tambang dalam. Jadi bukan masalah cadangan cuma maslah volume proses saja yang belum dimulai," ucapnya.
Pria yang kerap disapa Bambang itu menyatakan, masyarakat tidak perlu khawaitr dengan penurunan Ebitda tersebut. Sebab menurutnya, pendapatan Ebitda akan kembali meningkat pada tahun 2020 dan akan mencapai puncaknya pada tahun 2025 mendatang.
Baca Juga: Caplok Freeport, RI Bisa Kuasai Keuntungan Laba Bersih hingga Dividen
Sedangkan tahun 2025 hingga seterusnya, Ebitda PTFI akan kembali normal dan stabil. Oleh karenanya masyarakat tidak perlu khawatir dengan penurunan tersebut karena menurutnya, hal tersebut hanya bersifat sementara.
"Tahun 2020 dia naik lagi (Ebitda), optimalnya 2025. Kemudian stabil kesannya," tegasnya.
(Feby Novalius)