JAKARTA - PT Bank BNI Syariah membukukan laba bersih sebesar Rp416,08 miliar, naik 35,67% dibandingkan laba bersih 2017 mencapai Rp306,68 miliar.
"Kenaikan laba tahun lalu disokong oleh ekspansi pembiayaan, peningkatan fee based, dan rasio dana murah yang optimal," kata Direktur Utama BNI Syariah Abdullah Firman Wibowo dilansir di Antaranews.com, Kamis (14/2/2019).
Dari sisi pembiayaan, per Desember 2018 lalu, BNI Syariah telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp28,30 triliun atau naik 19,93% dibandingkan 2017 Rp23,6 triliun.
Baca Juga: Ekspansi Pembiayaan Membaik, Laba BNI Syariah Tumbuh 15,3%
Komposisi pembiayaan tahun lalu disumbang oleh segmen konsumer sebesar Rp13,92 triliun atau 49,17% dari total pembiayaan, diikuti segmen komersial Rp7 triliun (24,74%), segmen kecil dan menengah sebesar Rp5,97 Triliun (21,09%), segmen mikro Rp1,08 triliun (3,82%), dan Hasanah Card Rp332,69 miliar (1,18%).
Sementara itu, kualitas pembiayaan BNI Syariah relatif terjaga, dimana pada 2018 berhasil menjaga rasio pembiayaan bermasalah Non Performing Financing (NPF) dibawah 3% yaitu sebesar 2,93%.