"Target sebesar itu akan maksimalkan di lumbung jagung nasional seperti Jawa Timut, NTB, Lampung, Sumatera Selatan, termasuk Gorontalo. Selain ditarget akan produksi 1,7 juta ton, tahun ini Gorontalo juga didorong untuk ekspor sebesar 150 ribu ton," ungkap Amran.
Amran juga mengungkapkan bahwa program yang selama ini sudah dijalankan akan tetap dimaksimalkan, seperti intensifikasi lahan dengan benih unggul gratis agar produktivitas lebih baik, juga ekstensifikasi lahan atau perluasan lahan termasuk sistem tumpangsari, dan modernisasi pertanian dengan memanfaatkan alat mesin pertanian (alsintan).
Hal senada juga disampaikan oleh Gubernur Gorontalo Rusli Habibi dalam sambutannya. Menurutnya, petani jagung masih semangat untuk melanjutkan program pemerintah untuk terus memproduksi terutama karena benih, pupuk, dan alsintan bisa tersedia tepat waktu, tepat volume, dan tepat sasaran. Ia mengapresiasi Kementan yang sudah memprioritaskan program jagung di Gorontalo mulai dari regulasi kemudahan penyediaan benih, hingga penyediaan alsintan.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)