3. Lebih rajin menabung
Mungkin sebelum menikah, menabung tak pernah bisa kamu lakukan secara disiplin. Wajar saja, karena saat itu belum ada kebutuhan berarti.
Nah ketika sudah bersuami/istri, pernikahan juga turut mendewasakanmu. Banyaknya kebutuhan saat berumah tangga, otomatis membuat kamu dan pasangan menjadi lebih rajin menabung.
Paling tidak 20% dari penghasilan setiap bulan. Kebiasaan ini jika terus menerus diterapkan, tentunya akan berdampak positif bagi kondisi finansial di kemudian hari.
4. Bantuan finansial
Bila sama-sama bekerja, menikah muda juga dapat membantu kondisi finansial bersama. Misalnya ketika suami tengah mengalami kekurangan untuk sesuatu yang bersifat urgent, istri siap membantu sebagai back up.
Begitu pula sebaliknya, bahkan tanpa syarat. Manajemen keuangan pun dapat dilakukan bersama, sehingga kamu dan pasangan akan lebih bertanggung jawab terhadap urusan finansial.
5. Anak besar sebelum pensiun
Memiliki anak tak selamanya menyusahkan pasangan muda. Banyak anggapan yang menyebutkan, kamu dan pasangan justru punya lebih banyak energi untuk mengurus anak.
Jarak usia yang dekat pun nantinya akan membuat bonding antara orangtua dengan anak bisa lebih kuat. Ketika anak sudah besar, untungnya lagi kamu dan pasangan belum memasuki masa pensiun.
Dengan begitu, kebutuhan anak hingga dewasa bisa terpenuhi dengan baik. Jika dilakukan dengan benar, pernikahan di usia muda justru membawa banyak kebaikan bagi kehidupan dalam berbagai aspek.
Perhitungkan segala untung dan ruginya dari awal, agar ketika sudah melangkah ke biduk rumah tangga nanti tidak ada penyesalan.
Penting juga bagi pasangan muda untuk memiliki asuransi jiwa. Jaminan ini nantinya bisa meng-cover segala kemungkinan buruk yang terjadi. Bahkan ada asuransi jiwa yang bisa dijadikan investasi bernilai tinggi.
(Dani Jumadil Akhir)