LAMONGAN – Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) merekomendasikan pembangunan sentra-sentra research and development (RnD) diberbagai daerah di Indonesia. Pembangunannya bertujuan untuk menggali potensi masing-masing daerah yang berbeda satu sama lainnya.
“Setiap daerah itu punya keunggulannya sendiri. Tidak bisa disamaratakan. Dibutuhkan pembangunan lembaga RnD disetiap daerah,” kata Soetrisno Bachir, Ketua KEIN, dalam Dialog Ekonomi Umat di Gelanggang Olahraga (GOR) Lamongan, Jumat (15/3).
Kegiatan yang diselenggarakan KEIN ini dihadiri sekitar 3.000 peserta, yang mayoritas adalah generasi milenial yang duduk dibangku sekolah menengah dan perguruan tinggi.
Rekomendasi ini disodorkan kepada pemerintah karena ternyata generasi milenial adalah penemu ide dan inovasi kreatif berbagai produk barang (goods) dan jasa (services). Inisiatif penciptaan produk ini perlu diasah dengan sentuhan jiwa entrepreneurship sehingga akan melahirkan entrepreneur ulung pada bidangnya masing-masing.
“Kemampuan menciptakan ide dan inovasi kreatif akan sempurna bila sudah disentuh jiwa entrepreneurship untuk melahirkan entrepreneur,” kata Soetrisno.
Ketua KEIN mengingatkan bahwa mengasah jiwa entrepreneur harus dimulai sejak bangku sekolah, terutama sekali pada tingkatan sekolah menengah. Saat ini, jumlah pelajar yang masih duduk di bangku SMA/SMK/MA tahun ajaran 2017-2018 sebanyak 20,3 juta orang. Jumlah mahasiswa yang terdaftar tahun akademik 2016-2017 sebanyak 6,9juta orang.
Karena itu, kebutuhan sentra-sentra RnD di berbagai daerah menjadi strategis. Sebab keberadaannya dapat menjadi mentor untuk lahirnya entrepreneur-entreprenur milenial di masa depan.