Kedua adalah teknologi. Menurutnya, teknologi sangat penting untuk menarik wisatawan menuju Indonesia. Sebagai salah satu contohnya adalah adanya platform jual beli tiket dan hotel seperti Traveloka.
"Satu regulasi kedua adalah teknologi. Saya membuat ibarat ada bandulan . Perubahan signifikan pasti akan dilakukan kalau kita melakukan hal hal strategis," jelasnya.
Baca Juga: Penjelasan Lengkap Menpar soal Turunnya Target Devisa Pariwisata
Menpar percaya jika kedua hal tersebut dilaksanakan bisa menarik banyak sekali wisatawan khususnya yang berasal dari luar negeri. Salah satu contohnya saja pada tahun 2015 lalu wisatawan yang datang ke Indonesia sendiri baru mencapai 9 juta sedangkan pada 2018 wisatawan yang datang ke Indonesia sudah mencapai 15 juta.
"Kalau okupansi industri yang kita pimpin buruk pasti karena regulasi dan teknologi. Kalau kita bergerak ke bawah satu meter maka bandulan ini bergerak satu meter. Kalau kita bergerak satu meter maka ke bawah berasa 10 meter. Tapi kalau di pimpinan kalau kita bergerak satu meter maka di bawah akan berasa 100 meter. Maka ketika saya jadi menteri melakukan di regulasi dan kedua mengimplementasikan teknologi," jelasnya.
(Feby Novalius)