Naik 12%, Penyaluran Kredit Perbankan Capai Rp5.254,7 Triliun

Koran SINDO, Jurnalis
Senin 01 April 2019 11:30 WIB
Ilustrasi: Shutterstock
Share :

JAKARTA – Bank Indonesia (BI) mencatat penyaluran kredit pada Februari 2019 sebesar Rp5.254,7 triliun atau tumbuh 12,0% (yoy) sedikit lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 11,9% (yoy).

Akselerasi penyaluran kredit terutama terjadi pada golongan debitur korporasi yang memiliki pangsa 50,0% dari total penyaluran kredit. Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia Onny Widjanarko mengatakan, kredit pada korporasi tumbuh sebesar 15,8% (yoy) meningkat dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 14,8% (yoy). Di sisi lain, debitur perseorangan dengan pangsa 46,1% dari total kredit tumbuh melambat dari 9,2% (yoy) menjadi 8,9% (yoy). “Berdasarkan jenis penggunaannya, pertumbuhan kredit terjadi pada kredit investasi yang tumbuh meningkat dari 12,6% (yoy) menjadi 13,4% (yoy) pada Februari 2019 terutama pada sektor listrik, gas, dan air bersih (LGA), serta sektor pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan,” ujar Onny di Jakarta, akhir pekan lalu.

Baca Juga: OJK: Pertumbuhan Kredit di Februari 2019 Capai 12,13%

Peningkatan KI di sektor LGA tercatat dari 15,3% (yoy) pada Januari 2019 menjadi tumbuh 16,1% (yoy) pada Februari 2019 terutama di dorong subsektor ketenagalistrikan di wilayah DKI Jakarta dan Jawa Barat. Sementara kredit investasi di sektor pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan tercatat tumbuh 10,5% (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 9,5% (yoy) yang bersumber pada subsektor perkebunan kelapa sawit di Kalimantan Tengah dan Lampung. Adapun kredit modal kerja (KMK) tercatat tumbuh stabil sebesar 12,9% (yoy) pada Februari 2019 seiring akselerasi kredit di sektor perdagangan hotel dan restoran (PHR) yang diimbangi dengan perlambatan kredit sektor keuangan, real estate, dan jasa perusahaan.

“Pertumbuhan KMK sektor PHR meningkat dari 8,6% (yoy) menjadi 9,0% (yoy) pada jasa perusahaan,” ungkap dia. Direktur Group Surveilans & Stabilitas Sistem Keuangan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) DoddyAriefianto menambahkan, pertumbuhan kredit yang lebih tinggi masih bisa berlanjut di awal tahun 2019. Meski lajunya diperkirakan sedikit mengalami perlambatan di tengah keterbatasan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) dan periode pemilu, yang berdampak pada perilaku korporasi dan konsumen dalam permintaan kredit baru. “Di sisi lain, per tumbuhan DPK diyakini akan tumbuh lebih baik menyeimbangkan laju pertumbuhan kredit,” ungkapnya.

Ekspansi di sisi moneter dan fiskal dibutuhkan untuk mendorong pertumbuhan DPK ke level lebih tinggi. LPS pun memperkirakan pertumbuhan kredit dan DPK pada 2019 diperkirakan mencapai 12,4% dan 9%.

(Kunthi Fahmar Sandy)

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya