Taktik Pemerintah agar Kopi hingga Teh asal RI Bersaing di Pasar Dunia

Kurniasih Miftakhul Jannah, Jurnalis
Jum'at 05 April 2019 16:59 WIB
Kopi (Ilustrasi: Shutterstock)
Share :

JAKARTA – Komoditas perkebunan nasional, seperti kopi, kakao, dan teh, telah menjadi tren gaya hidup (lifestyle) yang erat dengan kehidupan masyarakat tanpa mengenal batas usia dan gender. Untuk terus mendorong kualitas komoditas agar mampu memenuhi permintaan pasar, pemerintah mendorong penuh pengembangan riset dari sisi hulu dan hilir untuk menghasilkan kualitas komoditas berkualitas tinggi dan dapat bersaing di pasar global.

“Saya ingat pernah melakukan pengembangan riset komoditas perkebunan pada tahun 1980-an. Namun, hal ini berhenti dan tidak diteruskan. Padahal, komoditas-komoditas ini sangat berpeluang melahirkan tidak hanya lapangan usaha, tetapi juga entrepreneur yang dapat membangun sektor ini secara jangka panjang,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution dilansir dari laman Setkab, Jumat (4/5/2019).

Baca Juga: Indonesia Berniat Tingkatkan Ekspor Kopi ke Argentina

Darmin menegaskan bahwa sektor perkebunan tanpa adanya pengembangan riset tidak akan dapat berkembang secara optimal. Tidak hanya itu, Darmin juga menyoroti beberapa produk perkebunan berbasis kerakyatan yang sarat dengan kurangnya pengembangan riset untuk menghasilkan komoditas yang baik.

Di sisi lain, menurut Darmin, pengembangan riset hanya ditemukan di perkebunan-perkebunan milik perusahaan besar. Saat ini, pengembangan riset yang diperlukan oleh sektor perkebunan sendiri berpusat pada riset terhadap benih, processing, dan budi daya komoditas itu sendiri. “Akan menjadi kerugian tersendiri jika di sekitar perkebunan rakyat tidak ada pengembangan riset yang biasa dikembangkan oleh perusahaan besar dan pemerintah tidak mengambil langkah untuk mengisi kekosongan ini. Karena itulah, kami terus mendorong pengembangan riset untuk komoditas perkebunan ini,” tambah Darmin.

Adapun, pada tahun 2018, kinerja komoditas kopi nasional dari sisi luas areal perkebunan mencapai 1.241.514 hektare dan total produksi 722.461 ton. Potensi ini menjadi sebuah harapan besar mengingat saat ini kualitas kopi Indonesia dikategorikan sebagai kopi speciality, yakni kopi berkualitas yang telah melewati proses sesuai standar mulai dari hulu ke hilir. Oleh karena itu, penguatan sisi hulu dan hilir perkebunan kopi menjadi salah satu hal yang terus dioptimalkan oleh pemerintah bersama pihak swasta.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya