Fasilitasi Milenial
Awaluddin meyakini, penumpang segmen LCC di Soekarno-Hatta juga masih tumbuh. Di mana year-to-date periode 1 Januari-24 April 2019 tercatat ada 1,34 juta orang atau naik hampir 2% dibandingkan dengan 1 Januari-24 April 2018 sebanyak 1,32 juta orang.
Sementara itu pergerakan pesawat pada 1 Januari-24 April 2019 mencapai 9.604 pergerakan atau naik 5,03% dibandingkan 1 Januari-24 April 2018. “Penerbangan murah menjadi tren di kalangan traveler khususnya mereka yang termasuk generasi milenial. Di Soekarno-Hatta sendiri, sekitar 60% penumpang pesawat adalah generasi milenial,” jelasnya.
Ia menambahkan, AP II telah mendesain Terminal 2F sesuai kebutuhan traveler yang mengutamakan kepraktisan, kecepatan, dan kemudahan. Demi memenuhi kebutuhan itu, jumlah check-in desk di LCC Terminal 2F akan dikurangi dari 20 unit pada 2020 menjadi 10 unit pada 2022. Di sisi lain, jumlah fasilitas self check-in ditambah menjadi 40 unit. AP II juga akan menambah fasilitas self bag drop dari 10 unit pada 2020, menjadi 20 unit pada 2022.
“Pelayanan fokus pada digitalisasi seperti web check-in, self check-in dan self bag drop. Ini kami sebut dengan technology implementation for value added services. Berbagai layanan berbasis teknologi juga selalu di-update,” kata Awaluddin.
Insentif Maskapai
Tidak hanya itu, maskapai LCC juga mendapat insentif landing rates jika membuka rute internasional baru ditambah dengan bebas biaya promosi di media digital dan sosial milik AP II. Saat ini Terminal 2 memiliki kapasitas 9 juta penumpang per tahun. Setelah revitalisasi usai pada 2022, maka kapasitas terminal akan bertambah menjadi 24 juta penumpang per tahun.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)