Kebijakan Satu Arah di Tol Sebaiknya Tidak 24 Jam, Ini Penjelasannya

Feby Novalius, Jurnalis
Senin 20 Mei 2019 12:31 WIB
Ilustrasi: Foto Okezone
Share :

JAKARTA - Rencana kebijakan satu arah (one way) di jalan tol saat arus mudik dan balik Lebaran mesti dikaji dengan matang. Jangan sampai kebijakan ini merugikan masyarakat utamanya di daerah penyangga.

Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi menilai, kebijakan one way traffic saat Lebaran harus dipertimbangkan. Jangan sampai dilakukan secara maraton 3 hari untuk jalur satu arah.

"Simulasi harus dilakuan, itu akan buat daerah penyangga akan padat dan tidak bergerak. Jadi harus dipertimbangkan. Pemerintah agar berhati-hati paling tidak menerapkan one way per 6 jam, kemudian dilihat dan evaluasi seperti apa," ujarnya, di Gerbang Tol Cikampek Utama, Senin (20/5/2019).

 Baca Juga: Mudik Lebaran, Sistem Satu Arah di Tol Direncanakan 3 Hari

Menurut dia, kebijakan one way harus dipertimbangkan juga untuk angkutan umum dalam hal ini bus. Bus yang ke Jakarta akan terkunci karena harus melalui jalur arteri dan efeknya bisa menimbulkan kemacetan yang parah.

"Jadi ini harus dipikirkan dengan benar, jangan sampai one way ini malah berbahaya," ujarnya.

 Baca Juga: Masih Macet, Skema Jalur Satu Arah hingga Tol Brebes Akan Diperpanjang

Senada dengan Tulus, Pengamat Transportasi Djoko Setijowarno menilai, sebaiknya kebijakan one way jangan dilakukan dalam 3 hari. Sebaiknya dilakukan selama 6-8 jam dengan evaluasi seperti apa.

"Di sisi lain one way memang bisa memperlancar arus ke Jawa Tengah, Jawa Timur, tapi bagi bus yang akan kembali ambil penumpang terkendala. Artinya one way dikasih waktu tidak usah 24 jam, bisa 6 atau 8 jam," ujarnya.

(Dani Jumadil Akhir)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya