JAKARTA –Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengusulkan sejumlah poin hasil evaluasi untuk meningkatkan pelayanan mudik Lebaran tahun depan agar lebih baik lagi. Salah satunya mengintensifkan angkutan massal baik itu angkutan darat, laut, udara maupun kereta api.
Hal ini karena di masa mendatang ada kecenderungan penggunaan kendaraan pribadi yang lebih masif oleh para pemudik sebagai imbas dari selesainya pembangunan jalan tol di sejumlah daerah.
“Ke depan kita memang masih banyak tugas dan harus kita koordinasikan dengan baik,” ujar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat menutup Posko Mudik Terpadu Angkutan Lebaran 2019 di Jakarta, Jumat (14/6).
Baca Juga: Penumpang Pesawat Turun 27% Selama Masa Angkutan Lebaran 2019
Dia menambahkan, pemerintah akan lebih berkoordinasi lagi soal mudik demi kenyamanan bersama. Pada kesempatan tersebut, Budi menyampaikan bahwa pihaknya juga akan mengusulkan untuk mengatur waktu cuti yang sama panjangnya antara arus mudik dan arus balik.
“Akan juga diusulkan agar pemberian THR (Tunjangan Hari Raya) lebih awal,” kata Budi Karya. Mengenai kegiatan angkutan Lebaran, Budi menyampaikan apresiasi kepada semua pemangku kepentingan karena tahun ini dapat dilaksanakan secara baik.
Hal ini terlihat dari turunnya angka kecelakaan yang cukup signifikan bila dibandingkan dengan tahun 2018. “Saya secara pribadi serta atas nama Kementerian Perhubungan menyampaikan terima kasih kepada para stakeholders.
Hendaknya hal ini menjadi suatu contoh dalam keseharian kita untuk menjaga kekompakan, solidaritas dalam melayani masyarakat agar masyarakat mendapatkan yang terbaik,” tutur Menhub Budi.
Baca Juga: Macet Panjang saat Arus Balik, Menhub "Salahkan" Waktu Cuti Lebaran
Berdasarkan data dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Perhubungan per Jumat (14/6), angka kecelakaan yang terjadi di tahun 2019 turun sebesar 75%. Dari sebelumnya terjadi 2.234 kecelakaan menjadi 563 kejadian pada tahun ini.
Secara umum hingga akhir pekan ini atau Sabtu (15/6), total penumpang yang melakukan perjalanan mudik Angkutan Lebaran 2019 pada periode H-7 (29 Mei 2019) sampai dengan H+7 (13 Juni 2019) adalah 18.377.538 penumpang.
Pada moda angkutan jalan, jumlah penumpang naik sebesar 11,19% dari sebelumnya 3.741.741 menjadi 4.434.321 penumpang. Jumlah penumpang dengan moda kereta api juga mengalami peningkatan sebanyak 6,62% dari 5.087.342 menjadi 5.113.801 di tahun ini.
Sementara itu sektor angkutan udara mengalami penurunan jumlah pemudik sebesar 27,37% dengan total jumlah pemudik 3.522.585 orang bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai 4.850.028 orang.
Pengamat kebijakan publik Agus Pambagio menilai pemerintah perlu mengintensifkan interkoneksi transportasi umum di daerah. Menurutnya pemerintah daerah perlu melihat kondisi tersebut supaya akses mudik lebih mudah.
“Percuma mengintensifkan angkutan umum apabila interkoneksinya tidak diperbaiki. Untuk angkutan darat harus diperbaiki,” ujar dia saat dihubungi tadi malam. Di sisi lain dia tidak setuju adanya penambahan cuti Lebaran karena tidak efektif bagi pekerja.