Mencermati Fluktuasi Harga Saham

, Jurnalis
Sabtu 01 Juni 2019 09:10 WIB
Indeks Harga Saham Gabungan (Ilustrasi: Koran Sindo)
Share :

JAKARTA - Salah satu alternatif investasi untuk jangka panjang adalah berinvestasi saham di pasar modal. Namun, belum banyak orang memanfaatkan instrumen saham sebagai investasi. Kebanyakan, orang takut berinvestasi saham karena dianggap berisiko tinggi. Harga saham bisa naik dan turun yang membuat orang bingung kapan harus membeli dan menjual saham.

Naik dan turunnya harga saham disebut fluktuasi harga. Supaya masyarakat tidak khawatir terlalu berlebihan pada fluktuasi harga saham, ada baiknya memahami mengenai mengapa harga saham bisa naik dan turun.

Di dalam pasar modal yang ramai, sama seperti pasar sesungguhnya, ada banyak pembeli dan penjual yang melakukan penawaran untuk menjual dan membeli barang. Pasar saham di Indonesia difasilitasi Bursa Efek Indonesia (BEI). Investor melakukan penawaran jual dan beli saham di BEI melalui perantara Perusahaan Efek.

 Baca Juga: Investor Saham di Sumut Bertambah 1.513 Orang

Mekanisme penawaran jual dan beli ini yang salah satunya menyebabkan fluktuasi harga saham. Apabila banyak investor yang ingin membeli saham tertentu dalam suatu waktu, maka harga saham akan naik. Sebaliknya jika banyak yang ingin menjual saham tertentu secara bersamaan, maka akan menyebabkan harga saham turun (hukum penawaran dan permintaan).

Faktor-faktor lain yang menjadi penyebab fluktuasi harga saham bisa berasal dari faktor internal dan eksternal perusahaan penerbit saham. Pertama, faktor aksi korporasi perusahaan.

Aksi korporasi adalah kebijakan yang diambil jajaran manajemen perusahaan. Contoh aksi korporasi adalah akuisisi, merger, right issue, atau divestasi. Kebijakan-kebijakan fundamental ini secara otomatis akan memengaruhi harga saham perusahaan. Contoh, PT ABC Tbk merencanakan akuisisi (mengambilalih) PT XYZ, yang memiliki brand produk yang kuat. Dengan pengambilalihan ini, diperkirakan PT ABC Tbk akan menjadi perusahaan yang lebih besar dan menguntungkan. Efeknya, harga saham PT ABC Tbk akan mengalami kenaikan.

 

Kedua, proyeksi kinerja perusahaan di masa datang. Data keuangan yang terutama mempengaruhi harga saham adalah tingkat dividen tunai, tingkat rasio utang, rasio nilai buku/Price to Book Value (PBV), earnings per share (EPS), dan tingkat laba suatu perusahaan. Perusahaan yang menawarkan dividend payout ratio (DPR) yang lebih besar cenderung disukai investor karena bisa memberikan imbal hasil (return) yang lebih tinggi. Selain itu, EPS juga turut andil terhadap perubahan harga saham. EPS yang tinggi mendorong para investor untuk membeli saham tersebut yang menyebabkan harga saham makin tinggi.

Faktor pertama dan kedua adalah faktor internal perusahaan. Sedangkan pengaruh fluktuasi harga saham yang berasal dari faktor eksternal ada paling tidak tiga hal, yakni kebijakan pemerintah, fluktuasi kurs mata uang asing, dan kondisi fundamental ekonomi makro.

Kebijakan pemerintah dapat mempengaruhi harga saham perusahaan tertentu yang terkena imbas dari kebijakan pemerintah. Contoh, ketika pemerintah memberlakukan kenaikan bea cukai rokok misalnya, menyebabkan harga saham perusahaan produksi rokok menurun harganya, karena akan menyebabkan biaya perusahaan meningkat. Sebaliknya, apabila ada kebijakan pemerintah yang berdampak positif terhadap industri perusahaan tertentu, akan menyebabkan kenaikan harga saham.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya