JAKARTA - Ada yang baru pada penyebrangan kapal ferry di Pelabuhan Merak menuju Bakeuheni pada musim mudik lebaran tahun ini. Adalah sistem pembayarannya kini sudah mulai menggunakan uang elektronik (cashless).
Namun pembayaran dengan menggunakan uang elektronik ini banyak dikeluhkan oleh para penumpang. Pasalnya, penggunaan uang elektronik ini membayar menimbulkan antrean di pintu masuk.
Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan Djoko Sasono mengatakan memang saat ini pembayaran menggunakan uang elektronik ini masih belum berjalan efektif karena terlihat ada beberapa antrean. Namun menurutnya, hal itu wajar, sebab untuk mengadaptasi sistem pembayaran elektronik ini membutuhkan proses agar terbiasa.
"Memang biasanya kecenderungan kita senang membawa uang cash, begitu kita harus menerapkan sistem yg untuk mempermudah tentunya butuh proses," ujarnya melalui keterangan tertulis, Senin (3/6/2019).
Djoko menambahkan, pihaknya bersama dengan ASDP akan melakukan perbaikan agara kedepannya tidak lagi tejadi antrean yang memanjang karena uang elektronik ini. Misalnya dengan melakukan sosialisasi ataupun menyiapkan loket untuk jual dan top up kartu uang elektronik.
"Kami mendengarkan keluhan dari masyarakat yang diharapkan akan menjadikan satu bahan perbaikan kedepannya," ucap Djoko.
Menurutnya, penerapan sistem uang elektronik ini diyakini akan memberikan manfaat kepada masyrakat. Hal ini juga sama dengan penggunaan uang elektronik untuk pembayaran tol yang sempat di protes.
"Saya yakin masyarakat nanti akan mendapatkan manfaat kalau dengan uang elektronik." ucapnya.
Sebab bisa meningkatkan efisiensi bagi pengguna jasa dan meningkatkan efektifitas pelayanan. Karena dengan uang elektronik, masyrakat tidak lagi perlu membawa uang banyak-banyak di dompet atau tasnya.
"Hal yang perlu sampai kepada masyarakat bahwa sistem ini nanti akan meningkatkan efisiensi pengguna jasa dan efektifitas pelayanan" tambah Sesjen.
(Rani Hardjanti)