TANJUNGPINANG - Harga tiket pesawat yang melonjak sejak beberapa waktu lalu berdampak ke berbagai sektor. Di antaranya menggerus pendapatan PT Angkasa Pura II Cabang Bandara Raja Haji Fisabilillah (RHF) Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Asisten Finansial Manajemen PT Angkasa Pura II Cabang Bandara RHF Tanjungpinang Mohammad Alif Widodo menyampaikan, kerugian dari Januari-Mei tahun ini mencapai Rp13 miliar.
Belum lagi selama 2018 mi kerugian mencapai Rp30 miliar. Alif menuturkan, faktor utama penyebab kerugian ban dara karena harga tiket mahal sehingga berimbas kepada pendapatan yang lain. ”Kalau dilihat pendapatan tahun ini minus semua.
Baca Juga: Muncul Petisi Tolak Maskapai Asing Masuk Indonesia
Ini dampak tiket mahal itu,” kata Alif di Tanjungpinang kemarin. Sektor yang membuat bandara merugi ketika beban tinggi sementara pendapatan sedikit di antaranya pendapatan penempatan dan pendaratan, tax, tenant, dan pendapatan konsesi.
Kapasitas Bandara RHF sebenarnya bisa mencapai 1 juta penumpang setiap tahun. Namun, rata-rata jumlah penumpang yang menggunakan jasa bandara antara 350 orang penumpang per tahun.