JAKARTA - PT Pertamina (Persero) dinilai sangat sigap dalam menangani insiden gelembung gas di sumur YYA-1 area Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (ONWJ).
Selain itu, upaya yang dilakukan juga sesuai dengan prosedur industri migas, sehingga membuat BUMN tersebut dinilai setara dengan perusahaan migas kelas dunia dalam menangani insiden.
"Ini membuktikan, bahwa dalam menangani peristiwa yang menimpa sumber produksinya, Pertamina bisa menyejajarkan diri dengan perusahaan migas dunia," kata Pengamat migas Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Fahmy Radhi seperti dikutip Antaranews, Jakarta, Rabu (24/7/2019).
Baca Juga: Ada Gelembung Gas di Sumur Migas Laut Jawa, Ini yang Dilakukan Pertamina
Upaya Pertamina dalam menangani gelembung gas di sekitar Sumur YYA-1 Blok ONWJ, lanjutnya,sudah sangat bagus dan spontan menutup sumur tersebut. Bahkan, karena kesigapan itu pula, Pertamina bisa menghindarkan terjadinya korban jiwa.
Terkait penanganan insiden gelembung gas di sumur YYA-1 ONWJ, Pertamina melakukan upaya sigap dengan mengirimkan tim tanggap darurat dilanjutkan dengan pengerahan tujuh tim ahli yang berasal dari berbagai sektor.
Baca Juga: Risiko Terburuk Gelembung Gas di Sumur Pertamina Mirip Film Deepwater Horizon
Tim tersebut didukung 27 kapal dan berbagai peralatan untuk menangani risiko pencemaran lingkungan, antara lain alat penangkap minyak 12 set (oil boom) dan puluhan drum dispersant.
Selain itu, Pertamina juga melibatkan pihak lain yang kredibel dan berpengalaman dalam menangani insiden serupa. Salah satunya, Boot & Coots, perusahaan asal AS pernah teruji dalam menyelesaikan peristiwa di Gulf Meksiko.