Duniatex Terancam Gagal Bayar, OJK Pelototi Risiko Kredit Macet Bank

, Jurnalis
Rabu 24 Juli 2019 18:27 WIB
Foto: Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan
Share :

JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mulai mengawasi risiko dalam kredit perbankan setelah terdapat kabar potensi gagal bayar (default) instrumen pembiayaan dari anak usaha Duniatex Group, sebuah konglomerasi perusahaan tekstil yang memiliki eksposur kredit terhadap sejumlah bank nasional.

"Kami pasti cermati beberapa debitur yang terancam gagal bayar. Tapi sejauh ini, itu kan masalah masing-masing perusahaannya. Namun seberapapun, saya ingin cermati berapa pengaruhnya terhadap bank," kata Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Heru Kristiyana, dikutip dari Antaranews, di Jakata, Rabu (24/7/2019)..

Baca Juga: Suku Bunga BI Turun, Pertumbuhan Kredit Bisa 13%

Saat ini, kata Heru, OJK tengah mengawasi dampak perang dagang dan perlambatan perekonomian dunia terhadap kinerja masing-masing bank di Indonesia. Menurut dia, berdasarkan penilaian terhadap risiko kredit perbankan secara keseluruhan atau industri, belum terlihat dampak perang dagang yang signifikan terhadap kinerja masing-masing industri perbankan. Heru juga belum melihat dampaknya terhadap rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL).

"Selama ini saya lihat tidak terlalu mengganggu kinerja bank secara umum," ujar dia.

Dia masih mempercayai kemampuan industri perbankan domestik untuk merestrukturisasi kredit, jika kredit itu masuk kategori bermasalah (Non Performing Loan/NPL).

Baca Juga: Pasca-Pemilu, BI: Pertumbuhan Kredit Baru Meningkat

"Kredit-kredit seperti itu pasti akan direstrukturisasi. Tidak harus otomatis jadi macet. Ada proses restrukturisasi. Kalau itu jadi lancar kembali karena prosesnya benar dan tidak akan ganggu NPL," ujar dia.

Pernyataan Heru tersebut menanggapi informasi dari pasar keuangan internasional bahwa anak usaha Duniatex, Delta Dunia Sandang Tekstil, dikabarkan gagal membayar kewajiban instrumen pembiayaan.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya