Meskipun demikian, Jahja mengaku, kondisi tersebut tidak begitu berpengaruh terhadap seleksi penyaluran kredit BCA. Sebab, pada dasarnya BCA cenderung berhati-hati dan konservatif dalam memilih debitur.
"Kita berhati-hati dalam pengajuan, khususnya industri tertentu, kalau ada potensi masalah, ada syarat tambahan, seperti cashflow perusahaan yang harus terjaga," ujarnya.
Dia menekankan, meski berhati-hati menyalurkan kredit namun khusus untuk industri tekstil sendiri tak ada pengecualian. Dia meyakini, memang masih banyak perusahaan tekstil yang terus berkembang baik bisnisnya.
"(Industri tekstil) Tidak kita blacklist dari daftar penyaluran kredit. Tidak ada industri yang kita blacklist," katanya.
(Feby Novalius)