Di Depan Wapres JK, Gubernur BI Pamer Turunkan Suku Bunga Acuan

Giri Hartomo, Jurnalis
Kamis 25 Juli 2019 13:10 WIB
Foto: Gubernur BI Perry Warjiyo (Okezone)
Share :

JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo melaporkan kepada Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) jika pihaknya sudah menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis point atau sekitar 0,25%. Hal tersebut dia laporkan dalam acara Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi 2019.

Asal tahu saja pada tanggal 17 dan 18 Juli 2019 lalu, Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuannya (BI Rate) sebbsar 25 basis poin atau sekitra 0,25%. Saat ini, BI Rate berada di level 5,75%.

Perry mengatakan, penurunan BI Rate ini sangat penting untuk nilai tukar Rupiah. Stabilnya nilai tukar Rupiah bisa berdampak kepada perekonomian Indonesia secara keseluruhan.

 Baca Juga: Sinyal Kuat BI Kembali Turunkan Suku Bunga pada Semester II

Apalagi jika angka inflasi juga berada di level rendah akan semakin mengokohkan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Menurut Perry dengan inflasi yang rendah dan nilai tukar yang stabil maka terbuka ruang kebijakan moneter yang mendukung momentum pertumbuhan ekonomi.

"Dapat kami laporkan Bapak Wakil Presiden kami juga sudah mulai menurunkan suku bunga BI untuk mendukung momentum pertumbuhan ekonomi. Dengan kami melihat ke depan rendahnya inflasi dan perlunya mendukung momentum pertumbuhan ekonomi, masih terbuka ruang kebijakan moneter yang akomodatif," ujarnya di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Kamis (25/7/2019).

 Baca Juga: Gubernur BI: Penurunan Suku Bunga Tetap Terbuka

Apalagi lanjut Perry, pihaknya tidak hanya menjaga nilai tukar dan juga inflasi. Akan tetapi ikut serta berperan dalam menjaga ekonomi Indonesia secara keseluruhan agar tetap bisa tumbuh tinggi.

"BI akan terus berkomitmen mengarahkan seluruh kebijakan kami tidak hanya pengendalian inflasi, tidak hanya nilai tukar, tapi juga mendukung pertumbuhan ekonomi," katanya.

Kebijakan yang diterapkan untuk mendukung momentum pertumbuhan ekonomi pun beragam. Namun semua kebijakan tersebut adalah yang berkaitan dengan kebijakan moneter maupun pendalaman pasar keuangan.

"Seluruh kebijakan kami, kebijakan moneter, makro prudensial, pendalaman pasar keuangan, sistem pembayaran, kami arahkan untuk mendukung momentum pertumbuhan ekonomi dengan semakin terjaganya inflasi dan nilai tukar," ucapnya.

(Dani Jumadil Akhir)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya