Arab Saudi dan Kuwait Pangkas Pasokan Global, Harga Minyak Naik

, Jurnalis
Selasa 13 Agustus 2019 08:06 WIB
Minyak Mentah (Reuters)
Share :

Analis mengatakan pengurangan lebih banyak diperlukan untuk mendukung harga karena pengamat dan lembaga pemerintah mengeluarkan prediksi suram untuk ekonomi global dan pertumbuhan permintaan minyak.

Prospek ekonomi telah memburuk di seluruh dunia karena perselisihan perdagangan antara Amerika Serikat dan China meningkat, lembaga ekonomi Ifo Jerman mengatakan dalam survei triwulanannya terhadap hampir 1.200 pakar di lebih dari 110 negara.

"Ini akan membuat pasar jauh lebih lama untuk kembali ke keseimbangan, yang telah memaksa produsen OPEC dan non-OPEC untuk melanjutkan pengurangan produksi mereka," kata Andy Lipow, presiden Lipow Oil Associates di Houston.

Badan Energi Internasional (IEA) mengatakan pada Jumat (9/8/2019) bahwa meningkatnya tanda-tanda perlambatan ekonomi telah menyebabkan permintaan minyak global tumbuh pada laju paling lambat sejak krisis keuangan 2008.

Ketegangan antara Amerika Serikat dan Iran juga terlihat berkontribusi pada penguatan harga minyak, kata para analis.

Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif mengatakan peluncuran misi keamanan maritim AS di Teluk Persia telah mengubah kawasan itu menjadi "kotak-korek api yang siap terbakar karena Amerika dan sekutunya membanjiri dengan senjata-senjata."

Sebagian besar minyak dunia melewati Selat Hormuz di dekat Teluk Persia. Misi keamanan AS dimulai setelah ledakan merusak enam tanker pada Mei dan Juni, dan Iran menyita tanker berbendera Inggris pada bulan berikutnya.

Para pejabat Iran "mengatakan itu adalah area lintas sempit dan AS akan menggerakkan masalah geopolitik," kata Bill Baruch, seorang pedagang minyak di Blue Line Futures di Chicago. "Itu membantu minyak."

Melemahnya dolar juga menopang harga minyak karena para investor khawatir perang perdagangan akan memperlambat pertumbuhan ekonomi AS, kata para analis. Greenback yang lebih lemah membuat minyak mentah dalam denominasi dolar AS lebih murah untuk pembeli asing.

Pada Jumat (9/8/2019), Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas AS mengatakan para hedge fund menaikkan posisi net long mereka di kontrak berjangka dan opsi minyak mentah AS dalam minggu yang berakhir 6 Agustus. Itu adalah sinyal beberapa investor "berusaha untuk mengambil posisi terbawah," kata Robert Yawger, seorang analis di Mizuho di New York.

"Mereka mengambil kesempatan untuk masuk," kata Yawger. "Komunitas spek (ulator) tampaknya ingin memperdagangkan di posisi terendah ini."

(Fakhri Rezy)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya