Wall Street Anjlok Usai Aksi Balasan China pada Produk AS

, Jurnalis
Sabtu 24 Agustus 2019 07:34 WIB
Ilustrasi Perang Dagang China-AS. (Foto: Shutterstock)
Share :

NEW YORK – Bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street berakhir melemah tajam pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB). Setelah China mengumumkan langkah-langkah pembalasan terhadap tarif impor Amerika Serikat.

Indeks Dow Jones Industrial Average jatuh 623,34 poin atau 2,37% menjadi ditutup di 25.628,90 poin. Indeks S&P 500 merosot 75,84 poin atau 2,59%, menjadi berakhir di 2.847,11 poin. Indeks Komposit Nasdaq ditutup turun 239,62 poin atau 3,00% menjadi 7.751,77 poin.

Baca Juga: Wall Street Lesu Menjelang Putusan Suku Bunga The Fed

Komisi Tarif Bea Cukai Dewan Negara mengumumkan akan mengenakan tarif tambahan pada impor barang-barang dari AS senilai sekitar USD75 miliar. Ini sebagai tanggapan atas kenaikan tarif Amerika yang baru diumumkan atas barang-barang China.

Berdasarkan undang-undang dan disetujui oleh Dewan Negara, total 5.078 produk Amerika Serikat akan dikenakan tarif tambahan 10% atau 5%.

Kenaikan tarif akan dilaksanakan dalam dua kelompok dan mulai berlaku masing-masing pada pada 1 September dan pukul 24.01 malam waktu Beijing dan pada 15 Desember.

Baca Juga: Daya Beli Konsumen Meningkat, Wall Street Ditutup Menguat

Pengenaan tarif tambahan China adalah tanggapan paksa terhadap unilateralisme dan proteksionisme perdagangan Amerika Serikat.

Sebelumnya, pemerintah Amerika Serikat mengumumkan pada 15 Agustus bahwa mereka akan mengenakan tarif tambahan 10% untuk barang-barang China senilai sekitar USD300 miliar dolar AS, masing-masing berlaku pada 1 September dan 15 Desember, dalam dua kelompok.

Berita itu muncul pada saat pasar AS telah mengkhawatirkan kemungkinan resesi ekonomi yang disumbang oleh ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan mitra dagang utamanya.

Ketua Federal Reserve Jerome Powell menyampaikan pidato yang banyak diantisipasi pada di simposium ekonomi tahunan Bank Sentral di Jackson Hole, Wyoming. Bertentangan dengan apa yang diharapkan pasar, Powell tidak memberikan sinyal yang jelas tentang penurunan suku bunga lebih lanjut.

Dia berjanji untuk bertindak sewajarnya untuk mempertahankan ekspansi, sebuah ungkapan yang telah dia gunakan beberapa kali dalam beberapa bulan terakhir.

Sementara itu Powell mencatat bahwa ekonomi AS terus berkinerja baik secara keseluruhan, dia menunjukkan tiga faktor yang membebani prospek yang menguntungkan, yaitu perlambatan pertumbuhan global, ketidakpastian kebijakan perdagangan, dan inflasi yang diredam.

Dia mengatakan prospek pertumbuhan global telah memburuk sejak pertengahan tahun lalu. Ketidakpastian kebijakan perdagangan tampaknya memainkan peran dalam perlambatan global dan lemahnya manufaktur serta belanja modal di Amerika Serikat. Demikian dikutip dari Antaranews, Sabtu (24/8/2019).

Powell berbicara panjang lebar tentang ketidakpastian kebijakan perdagangan. Dia mengatakan menyesuaikan ketidakpastian kebijakan perdagangan ke dalam kerangka kebijakan Fed adalah tantangan baru.

(Feby Novalius)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya