JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyiapkan tiga klaster untuk memulai pembangunan ibu kota baru. Dengan klaster tersebut diharapkan konstruksi ibu kota baru bisa segera dipercepat.
Baca Juga: Ibu Kota Pindah, Jokowi: Beban Jakarta Sudah Terlalu Berat
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, klaster pertama adalah desain kawasan ibu kota negara. Hal ini terkait dengan tata ruang nanti ibu kota seperti apa serta tata bangunan dan lingkungannya.
"Itu (klaster pertama) kita targetkan selesai 2019 sampai 2020," ujar Basuki, di Istana Negara, Senin (26/8/2019).
Baca Juga: 74 Tahun Merdeka, Jokowi: Indonesia Belum Pernah Merancang Sendiri Ibu Kota
Kedua adalah pelaksana konstruksi dasar. PUPR berencana akan mulai membangun jalan dan air dalam hal ini bendungan. Beberapa lokasi sudah ditentukan untuk pembangunan dasar ini.
"Pada 2020 atau paling cepat pertengahan tahun desain kita mulai. Seperti renovasi GBK, antara kontraktor dan konsultan akan bersama-sama mendesain, sehingga ada inovasi dan pengerjaan jadi lebih cepat. Jalan air, drainase, dan sebagainya mulai desain," ujarnya.
Kemudian untuk klaster ketiga adalah bangunan gedung pemerintah. Di mana desain untuk gedung ini membutuhkan kehati-hatian."Butuh desain ke depan yang hati-hati. ini kita program mulai pertengahan tahun depan," ujarnya.
Basuki mengatakan, keseluruhan pembangunan baik jalan, gedung pemerintah akan memakan waktu tiga sampai empat tahun. Ditargetkan pada 2024 pemindahan ibu kota bisa dimulai.
"Jalan, waduk, sanitasi dan gedung-gedung target 2023 sampai 2024 sudah ada yang ke sana," ujarnya.
(Feby Novalius)