JAKARTA - Harga minyak jatuh sekitar 6% pada perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB) setelah menteri energi Arab Saudi mengatakan telah berhasil mengembalikan pasokan minyak ke posisi semula sebelum serangan drone ke kilang minyak Saudi Aramco pada pekan lalu.
Baca Juga: Harga Minyak Naik 15%, Menko Darmin: Itu Masuk Akal Saja
Sebelumnya, serangan ini membuat Arab menghentikan produksinya sehingga menurunkan pasokan minyak global sekira 5%.
Harga minyak mentah Brent LCOc1 berjangka merosot USD4,47 atau 6,5%, menjadi USD64,55 per barel. Sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS CLc1 berjangka turun USD3,56 atau 5,7%, menjadi USD59,34 per barel. Bahkan, Brent sempat anjlok hingga lebih dari 7%. Demikian dilansir Reuters, Jakarta, Rabu (18/9/2019).
Baca Juga: Usai Serangan Houthi, Arab Saudi Upayakan Pulihkan Produksi Minyak
Menteri Energi Saudi Pangeran Abdulaziz bin Salman mengatakan, pihaknya telah memulihkan pasokan dengan meningkatkan persediaan dari kehilangan produksi minyak 5,7 juta barel per hari (bph) pada akhir September.
"Berita terbaru berarti bahwa kita tidak akan terburu-buru untuk merevisi perkiraan harga minyak kita USD60 per barel pada akhir 2019. Yang mengatakan, masih ada beberapa pertanyaan penting yang harus dijawab tentang serangan, yang mungkin berarti bahwa kita harus mempertimbangkan premi risiko yang lebih tinggi secara permanen dalam perkiraan harga kami, ”kata Kepala Ekonom komoditas untuk Capital Economics, Caroline Bain.