Mantan Ketua Hipmi ini menambahkan, adanya pelarangan ekspor bijih nikel ini bukanya tanpa alasan. Karena pemerintah berharap bijih nikel yang diproduksi di dalam negeri ini bisa di proses di dalam negeri.
Sehingga, hasil pengolahan bijih nikel ini bisa memberikan nilai tambah, ketimbang ekspor ore yang justru membuat rugi. Hilirisasi atau mengekspor barang ore jadi disebut Bahlil bisa mencapai USD2.000 per ton.
"Ore yang sudah ada akan dibeli oleh pengusaha yang sudah punya smelter. Harganya pun masih level internasional," ucapnya.
(Dani Jumadil Akhir)