JAKARTA – Siapa yang tidak suka dengan diskon? Para konsumen bisa mendapatkan barang yang ditaksir dengaan harga miring. Namun jangan sampai tertipu karena tergiur dengan akal-akalan para pengecer online ini.
Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan menetapkan tanggal 11-12 Desember sebagai Hari Belanja Online Nasional. Pada hari itu sejumlah toko online di Indonesia menjajakan barang dengan harga diskon.
Melansir Huffpost, Senin (9/12/2019), berikut ini 7 trik para pengecer online yang perlu kerap dilakukan pada pesta belanja online.
1. Bonus Palsu
Salah satu cara umum para pengecer adalah dengan menaikkan harga dengan mendapatkan bonus tambahan.
Baca Juga: Mendag Tetapkan 11-12 Desember sebagai Harbolnas
"Pengecer akan menciptakan apa yang kami sebut 'diskon berjenjang' yang membuat menghabiskan lebih banyak uang," kata Presiden Nealon Solutions Gary Nealon.
Pada dasarnya, mereka bergantung pada konsep "Beli Lebih Banyak untuk Dapat mengemat”. Misalnya, toko mungkin menawarkan 10% dari pesanan USD50 atau lebih, 15% dari pesanan USD100 atau lebih dan 20% dari pesanan USD200 atau lebih.
2. Kupon Belanja
Kupon telah lama menjadi salah satu trik agar belanja menjadi lebih murah. Tetapi ketika kamu membeli, cermati persyaratannya sebelum kamu memutuskan untuk membeli.
Baca Juga: Jangan Pernah Beli Barang Ini Walau Diskon di Akhir Tahun
"Jika kamu harus ingin menerapkan hidup hemat dengan membeli kupon, mungkin tidak ada gunanya penghematan yang kamu pikir akan kamu dapatkan," kata Analis Konsumen DealNews Julie Ramhold.
Dia menambahkan, banyak dari kupon ini membutuhkan jumlah pembelian minimum, yang mungkin mendorong pengeluaranmu melebihi anggaran awal, sehingga kamu malah membuang uangmu.
3. Pengiriman Gratis
Pengiriman gratis adalah strategi populer yang digunakan agar kamu membeli barang dagangan mereka. Saat pesta belanja online, banyak toko yang akan menawarkan pengiriman gratis tanpa perlu pembelian minimum. Ini cara yang tepat untuk menghemat uang saat berbelanja online.
"Tapi tidak semua toko mau," kata Ramhold.
"Faktanya, banyak yang akan memberikan diskon yang menarik, seperti potongan harga 50% atau lebih, tetapi kemudian mengharuskanmu untuk menghabiskan USD50 atau lebih untuk mendapatkan pengiriman gratis itu," tambahnya.
Daya tarik pengiriman gratis mungkin membuatmu menambahkan barang tambahan ke keranjang belanjaanmu untuk memenuhi syarat , bahkan jika kamu sebenarnya tidak membutuhkan barang-barang tersebut atau tidak menganggarkan untuk pembelian ekstra.
"Jika kamu tidak berencana untuk menghabiskan uang sebanyak itu, dan ada toko yang menawarkan ongkos kirim lebih rendah dari biasanya, silakan saja beli di sana dan bayar pengirimannya," tuturnya.
4. Doorbuster
Pesta belanja identik dengan "doorbusters" - diskon besar pada produk terbatas untuk pelanggan pertama yang dengan kurun waktu tertentu.
“Karena item produk terbatas dan ruang rak untuk model tertentu, sebagian besar toko memiliki persediaan terbatas. Jadi, jika kamu bukan salah satu yang pertama di pintu toko, kamu berisiko tidak mendapatkan produk yang sebenarnya kamu inginkan," kata Seorang Ahli Strategi Bisnis Thalia Toha.
5. Harga Asli Dinaikkan
Pikirkan bahwa "deals" saat pesta belanja online benar-benar menguntungkanmu? Mungkin tidak.
Salah satu taktik yang digunakan pengecer untuk membuat penjualan mereka tampak lebih dramatis adalah menaikkan harga beberapa minggu sebelum hari H. Langkah itu membentuk kesan mereka benar-benar memangkas harga.
Sebelum kamu tergiur akan diskonnya, telitilah barang apa yang biasanya dijual di toko lain sepanjang tahun.
6. Takut Kehilangan
Terlepas dari metode spesifik yang digunakan pengecer, esensi dari pemasaran saat pesta belanja adalah membuat orang ketakutan akan kehilangan.
“Bagi sebagian besar konsumen, konsep pesta belanja sama dengan penawaran terbaik tahun ini, yang tidak selalu benar. Kata-kata yang digunakan pengecer untuk membuat transaksi membuat pembeli merasakan pentingnya pesta belanja, sehingga mendorong mereka untuk membeli barang tersebut,” kata McCrohan.
Yang benar adalah setiap toko melakukan sejumlah promosi, dan tidak hanya pada saat pesta belanja online.
(Feby Novalius)