JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir bakal melanjutkan pembentukan Holding Rumah Sakit yang sudah menjadi wacana sejak tahun 2017. Lantaran banyak BUMN memiliki anak usaha yang bergerak di bisnis layanan kesehatan tersebut.
"Seperti Pertamina punya fokus bisnis rumah sakit, padahal fokus utamanya kan migas mending fokus di eksplorasi. jadi saya rasa ini konsolidasi yang baik, (rumah sakit bisa) menjadi bisnis yang juga progresif dan bisa bersaing," katanya ditemui di Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (9/1/2020).
Baca juga: Selamatkan Jiwasraya, Erick Thohir Minta Izin Bentuk Holding BUMN Asuransi
Meski demikian, Erick menyatakan masih mengkaji skema dari pembentukan holding tersebut. Sejauh ini pun dirinya belum bisa memastikan mengenai jumlah rumah sakit yang dikelola perusahaan-perusahaan pelat merah.
Hanya saja, nilai bisnis rumah sakit milik BUMN ini terbilang cukup besar, yakni pendapatannya mencapai Rp5 triliun per tahun. Oleh sebab itu, dinilai penting untuk membentuk holding rumah sakit guna menjadi fokus utama bisnis.
"Ini kan potensial, jadi sayang kalau tidak difokuskan jadi bisnis utama," imbuhnya.
Menurut Erick, pembentukan holding rumah sakit bakal mampu meningkatkan kualitas layanan kesehatan di Indonesia. Maka diharapkan masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan yang lebih baik di dalam negeri, sehingga tak perlu lagi pergi mencari rumah sakit di luar negeri.
"Defisit di sektor kesehatan kita cukup tinggi lho USD6 miliar. Jadi banyak sekali orang Indonesia yang cek kesehatan di luar negeri, karena industri kesehatan kita, mohon maaf, belum dipercaya. Jadi itu ini yang mest kita tingkatkan (kualitas layanan kesehatan)," katanya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)