JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta para jajaran menteri dan kepala lembaga negara untuk memperbaiki peringkat daya saing pariwisata Indonesia.
Meski di peringkat 40, daya saing pariwisata Indonesia masih kalah dengan Malaysia hingga Singapura. Jokowi pun lantas membeberkan lima keunggulan pariwisata Indonesia dibanding negara lain.
"Kita memiliki 5 keunggulan dibanding negara lain, yakni berkaitan dengan daya saing harga, prioritas kebijakan, daya tarik alam, keterbukaan, dan daya tarik budaya dan kunjungan bisnis," kata Jokowi saat menggelar rapat terbatas tentang Peningkatan Peringkat Pariwisata di Indonesia di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (17/12/2020).
Baca Juga: Jokowi Singgung Daya Saing Pariwisata RI Kalah dari Malaysia hingga Singapura
Selain ada keunggulan, Jokowi juga mengakui pariwisata Indonesia mempunyai kelemahan, seperti di bidang lingkungan hingga keamanan.
"Dan kita masih lemah di lima pilar lainnya yakni di bidang lingkungan yang berkelanjutan, kesehatan dan kebersihan, infrastruktur pariwisata ini yang dalam pembenahan terus, kemudian keamanan, kemudian juga masih kurang di kesiapan teknologi informasi," katanya.
Baca Juga: Bisa Tekan Ekonomi, Jokowi: Jaga Betul Agar Virus Corona Tidak Masuk Indonesia
Adanya keunggulan dan kelemahan pariwisata Indonesia, Jokowi meminta para menterinya bisa membenahi hal ini agar peringkat daya saing pariwisata Indonesia terus naik.
"Saya kira catatan-catatan ini harus kita jadikan kita dalam bekerja ke depan, dengan target-target yang terukur dan jelas," ungkapnya.
(Dani Jumadil Akhir)