JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) buka suara terkait anjloknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam beberapa hari terakhir. Bahkan, pasar saham terpaksa harus dihentikan sementara atau trading halt karena anjlok lebih dari 5%.
Baca Juga: Resmi, Ini 'Vaksin' agar Ekonomi RI Tak Diganggu Virus Korona
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Wimboh Santoso mengatakan, investor diminta untuk tidak panik dalam menghadapi anjloknya pasar saham ini. Sebab pemerintah bakal terus menjaga fundamental ekonomi agar pasar saham bisa stabil.
"Saya imbau kepada pengusaha terutama yang punya portofolio di pasar global tidak perlu ikut-ikutan panik," ujarnya di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (13/3/2020)
Baca Juga: IHSG Merosot Tajam, Sektor Saham Apa yang Kebal dari Virus Korona?
Menurutnya, penyebab turunnya indeks di Indeks Harian Saham Gabungan (IHSG) lebih karena adanya sentimen negatif akibat melemahnya pergerakan di pasar modal dunia. Hal ini juga imbas dari wabah virus Korona yang sudah menyebar ke seluruh dunia termasuk Indonesia.
"Jadi kalau penyebab turunnya indeks di pasar modal lebih karena sentimen negatif. Pasar modal di seluruh dunia juga saling berkaitan. Jika satu turun, itu akan melebar ke mana-mana, termasuk Indonesia," kata Wimboh.
Oleh karena itu lanjut Wimboh, pemerintah bersama dengan OJK bakal terus mengeluarkan kebijakan agar pasar modal bisa kembali bergairah. Sehingga dampak virus korona terhadap pasar saham dalam negeri bisa diminimalisir.
"Karena ini Indonesia kita coba yang terbaik, berbagai hal kita lakukan dan agar dampaknya bisa minimal," kata Wimboh.
Bahkan menurut Wimboh, pihaknya juga terus berkoordinasi dengan Bursa Efek Indonesia untuk meminimalisir dampak pelemahan saham yang lebih dalam. Termasuk juga di dalamnya menyiapkan step jika pasar saham kembali anjlok atau bahkan dilakukan suspensi.
"Kita punya protokol yang transparan, bagaimana step-step yang kita lakukan oleh OJK dan Bursa untuk perdagangan di pasar modal, kalau ini sampe terjadi penurunan berikutnya punya step-stepnya," kata Wimboh.
(Dani Jumadil Akhir)