Alasan Australia Terkena Panic Buying saat Wabah Virus Corona

, Jurnalis
Sabtu 21 Maret 2020 18:14 WIB
Ritel (Shutterstock)
Share :

JAKARTA - Wabah virus Corona atau Covid-19 membuat kepanikan di Australia. Pasalnya, warganya pun melakukan perbelanjaan di luar kebiasaan karena adanya wabah tersebut.

Satu hal yang pasti menurut pakar di Australia, negara ini tidaklah kekurangan bahan makanan. Australia sekarang ini memproduksi tiga kali lebih banyak dari kebutuhan warga dengan 60% di antaranya diekspor ke luar negeri.

 Baca juga: Restoran-Restoran di Australia Bangkrut Terpapar Virus Korona

Menurut pakar ekonomi dari Monash University, Dayna Simpson, salah satu yang menyebabkan pembelian panik bukanlah sekedar masalah ketakutan, namun ketidaktahuan.

"Saya kira banyak konsumen, mereka khawatir bahan-bahan tidak akan ada, dan mereka tidak betul-betul mengerti bagaimana sistem pengiriman barang," kata Dayna mengutip ABCnet, Jakarta, Sabtu (21/3/2020).

 Baca juga: Cara Pemerintah Australia Tekan Kemiskinan

"Karena selama ini, mereka sudah terbiasa membeli apa saja yang mereka inginkan, kapan saja," tambahnya.

Asosiasi Ritel Australia mengatakan pembelian panik lebih disebabkan karena persepsi. Hal ini bukan karena realitas sebenarnya.

"Bila kita melihat ada barang di toko, dan konsumen masuk ke supermarket yang terlihat penuh, maka kecil kemungkinan akan terjadi pembelian panik," kata Direktur Eksekutif asosiasi ritel, Russell Zimmerman.

 Baca juga: Menkeu Australia Ngadu ke Sri Mulyani soal Dampak Virus Korona

"Mereka sekarang melihat di toko, 'oh, pasti ada kekurangan barang', bila semua orang berhenti panik membeli hari ini, toko-toko akan penuh dengan barang lagi," ujarnya.

Zimmermann mengatakan beberapa warga sekarang mungkin memiliki persediaan makanan untuk sampai 6 -8 bulan ke depan, terutama untuk tisu toilet, persediaan yang terlalu banyak.

"Kebanyakan orang biasanya memiliki bahan makanan untuk dua minggu ke depan, tanpa mereka harus membeli lagi," kata Zimmermann.

(Fakhri Rezy)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya