JAKARTA - Lembaga Penjamanin Simpanan (LPS) menyatakan, jumlah masyarakat yang menabung masih cukup tinggi di tengah pandemi virus corona. Hal ini dibuktikan dengan tumbuhnya angka komponen tabungan sebesar 10,2%.
Baca Juga: 5 Upaya OJK Merespons Pelemahan Aktivitas Ekonomi RI
Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Halim Alamsyah mengatakan, angka pertumbuhan tabungan terus meningkat setiap bulannya. Sebagai salah satu contohnnya adalah pada bulan Maret 2020 yang hanya tumbuh 9,5%.
"Dapat dicatat yang masih tetap tumbuh tinggi ternyata komponen tabungan yang tumbuh secara 10,2% dibandingkan dengan 9,5% pada bulan Maret yang lalu maupun 8,9% pada bulan April," ujarnya dalam telekonferensi, Senin (11/5/2020).
Baca Juga: Status Waspada, Virus Corona Ganggu Stabilitas Keuangan Indonesia
Sementara untuk rekening giro lanjut Halim, justru mengalami penurunan sebesar 9,77% pada April 2020. Hal tersebut disebabkan adannya pembayaran bunga utang dan pokok serta pembayaran dividen perusahaan-perusahaan.
"Di samping adanya kemungkinan pembayaran pajak yang memang agak mundur yang diberikan keringanan oleh pemerintah," kata dia.
Sementara itu, untuk pergerakan suku bunga masih menunjukkan penurunan. Menurut Halim, hal ini dipengaruhi oleh penurunan suku bunga oleh Bank Indonesia serta langkah-langkah pelonggaran likuiditas oleh Bank Indonesia yang dilakukan beberapa waktu lalu.
Hal ini juga membuktikan bahwa penurunan suku bunga tak mempengaruhi nasabah-nasbaa utnuk menaruh uang di deposito. LPS mencatat bahwa pada akhir Kuartal I 2020 deposito rupiah rata-rata menurun 20 basis poin menjadi 5,5%.
"Sementara hal yang sama juga terlihat pada suku bunga valuta asing yang juga menurun mencapai sekitar sekarang nilainya angkanya 1,01% selama tahun 2020 seperti diketahui telah menurunkan 50 basis poin sekarang menjadi 5,7%," ucap Halim.
(Dani Jumadil Akhir)