JAKARTA - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) melakukan penandatangan nota kesepahakan (Memorandum of Understanding) dengan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero), untuk mengembangkan Energi Baru dan Terbarukan (EBT) berbasi platform SDG Indonesia One.
Direktur Keuangan PLN, Sinthya Roesly mengatakan, kerjasama ini merupakan salah satu langkah nyata sinergi BUMN antara PLN dan SMI dalam merealisasikan target pemerintah sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2014 tentang Kebijakan Energi Nasional dan Peraturan Presiden No. 22 Tahun 2017 tentang Rencana Umum Energi Nasional, yaitu tercapainya bauran EBT sebesar 23% pada 2025.
Baca Juga: Kementerian ESDM Fokuskan Program Padat Karya seperti PLTS Atap Kantor hingga PJU
Dengan kerjasama ini juga, Indonesia ikut berpartisipasi dalam Agenda 2030 yang dicanangkan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) untuk mencapai 17 target pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDG) di mana salah satu targetnya adalah energi yang terjangkau dan bersih (Affordable and Clean Energy).
"Memastikan tersedianya akses ke energi yang terjangkau, andal, berkelanjutan dan modern bagi semua orang pada tahun 2030. Selain itu, target penurunan gas rumah kaca adalah sebesar 29% pada tahun 2030, dimana sektor energi ditargetkan berkontribusi sebesar 314 juta ton gas karbondioksida (CO2)," ujarnya, dalam keterangannya, Sabtu (16/5/2020).
Baca Juga: 16,8% Listrik Indonesia Dihasilkan dari Panas Bumi pada 2025
Dalam upayanya mencapai target SDG, Pemerintah melalui Kementerian Keuangan telah membentuk platform “SDG Indonesia One” untuk memobilisasi sumber daya keuangan publik dan swasta melalui skema pembiayaan bersama untuk mendanai proyek-proyek infrastruktur yang terkait dengan pencapaian SDG, termasuk proyek pengembangan Energi Baru dan Terbarukan (EBT) pada sektor ketenagalistrikan.
Kerjasama ini bagi PLN dan SMI adalah implementasi dari inisiatif strategis kedua perusahaan. PLN sebagai perusahaan listrik negara pada tanggal 21 April 2020 baru saja meluncurkan program Transformasi PLN yang salah satunya adalah inisiatif Green dimana PLN akan mendorong dan mempercepat eksekusi program EBT di Indonesia.
Di lain pihak, SMI mengimplementasikan platform SDG Indonesia One, yang mencakup empat jenis pilar, yaitu Fasilitas Pengembangan, Fasilitas De-Risking, Fasilitas Pembiayaan, dan Dana Ekuitas, yang karakteristik skemanya sesuai untuk kebutuhan pengembangan EBT di Indonesia yang selama ini menemui beberapa kendala, antara lain tingginya risiko ekplorasi dan pengembangan, bankability proyek, skema tarif dan skema pembiayaan proyek.
"Oleh karenanya, sinergi PLN dan SMI sangat tepat dilakukan untuk mendorong tercapainya target Pemerintah untuk SDG energi yang terjangkau dan bersih," ujarnya.
Adapun penandatanganan dilakukan secara sirkuler oleh Direktur Utama PT PLN (Persero) Zulkifli Zaini dan Direktur Utama PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) Edwin Syahruzad.
(Feby Novalius)