Nekat Belanja Jelang Lebaran di Tengah PSBB, Warga: Kalau Online Barangnya Kadang Tak Cocok

, Jurnalis
Kamis 21 Mei 2020 15:02 WIB
Pasar Tradisional (Okezone)
Share :

JAKARTA - Pasar-pasar mulai terlihat ramai dan padat jelang Lebaran tahun ini. Padahal, wabah virus Corona masih belum tertangani dengan baik.

Momentum lebaran tampaknya kalahkan ketakutan akan Covid-19. Kerumunan massa di pasar tradisional dan pusat perbelanjaan di berbagai daerah dianggap sebagai cerminan sikap masyarakat yang kembali normal, walaupun PSBB tetap diterapkan.

 Baca juga: Jelang Lebaran Pasar Ramai, Ini 5 Cara Berbelanja Versi WHO agar Terhindar Corona

Ramai jadi pembicaraan, kerumunan massa yang berbondong-bondong berbelanja menjelang Lebaran seperti di Pasar Anyar, Bogor, Pasar Tanah Abang di Jakarta Pusat, dan Mal CBD Ciledug, Tangerang.

Situasi ini nyatanya ramai terjadi di daerah-daerah lain seperti pasar dan pusat perbelanjaan di Indramayu, Jawa Barat serta di Semarang, Jawa Tengah.

Warga yang berbelanja ada yang beralasan 'lebih puas' bila belanja di pasar atau mal. Namun ada pula warga yang mengaku 'dongkol' melihat masyarakat berbondong-bondong belanja lebaran, "Belanja baju Lebaran, memang mau pergi ke mana?"

 Baca juga: Mau Belanja ke Pasar? Masyarakat Harus Lakukan Ini

Pakar matematika epidemiologi memperkirakan imbas dari kerumunan massa ini akan terlihat pada peningkatan kasus 10 -14 hari ke depan, atau sekitar awal Juni.

Bahkan, dua orang pedagang dan dua orang pengunjung pasar Anyar, Bogor, Jawa Barat dinyatakan reaktif Covid-19 setelah menjalani rapid test yang dilakukan di pasar tradisional tersebut. Hal ini menyusul kerumunan massa yang berbelanja persiapan lebaran pada akhir pekan lalu.

Kenekatan para warga dalam berbelanja tersebut banyak ditemukan berbagai alasan. Berikut beberapa tanggapan masyarakat.

Salah satu warga yang berbelanja keperluan lebaran, Safira, beralasan dia berbelanja ke pusat perbelanjaan agar bisa langsung melihat kualitas. Memastikan ukuran barang yang akan dibeli.

"Kalau (beli) online kadang barang tidak cocok, kalau ini kita bisa langsung kita lihat kualitas barang terus ukurannya bisa dipastiin di tubuh kita," ujar Safira, ketika ditemui ketika sedang berbelanja di pusat perbelanjaan Citraland, Semarang mengutip BBC Indonesia, Jakarta, Kamis (21/5/2020).

Kendati mengabaikan anjuran pemerintah untuk tinggal di dalam rumah selama pandemi, perempuan berusia 55 tahun ini mengaku tetap menerapkan protokol kesehatan. Di mana dirinya mengenakan masker dan membawa cairan pembersih tangan, serta menjaga jarak.

"Kita hindari kerumunan, kalau berdekatan kita akan menjauh," ujarnya.

Sementara itu, Marni, memilih untuk belanja ke pasar karena "lebih puas milih" barang yang akan dibeli. Meski berdesak-desakan di tengah wabah, dia mengaku "pasrah".

"Kalau sudah terjangkit penyakit ya pasrah aja," ujar perempuan berusia 35 tahun ini.

Akan tetapi, salah satu warga Depok, Safitra Pranoto, mengaku merasa dongkol dengan banyaknya orang yang tumpah ruah berbelanja keperluan lebaran dan mengabaikan protokol kesehatan.

"Saya keluar cuma kalau ada belanja yang memang harus dibeli, baru keluar. Selama ini di rumah aja. Kalau merasa iri sih enggak, cuma merasa dongkol aja, karena mereka bisa pulang dengan membawa virus," ujar Safitra.

Dia menambahkan, orang-orang yang tumpah ruah di pasar dan pusat berbelanjaan itu tidak sensitif akan kerja keras petugas medis yang sedang berjibaku merawat orang-orang yang terinfeksi virus corona.

Alasan berbelanja demi membeli baju baru lebaran untuk keluarga, tak dapat diterima oleh Safitra. Semestinya, mereka mematuhi anjuran pemerintah untuk tinggal di rumah.

"Di-pending (ditunda) dulu deh beli baju lebarannya untuk sementara. Tahun ini lebarannya emang beda, tapi ya udah lah. Kita mau ngapain, kita bisa berbuat apa. Itu beli baju lebaran emang mau ke mana, toh kita nggak kemana-mana juga," ujarnya.

(Fakhri Rezy)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya