JAKARTA – Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan, dalam memantau kegiatan dan melakukan pembinaan industri khususnya di masa pandemi covid-19, Kemenperin terus bersinergi dengan pemerintah daerah.
“Dengan dukungan dari pemda, pengembangan industri nasional bisa lebih cepat, sehingga bisa menjadi ujung tombak atau motor penggerak utama bagi perekonomian nasional,” tuturnya dilansir dari laman Kemenperin, Selasa (2/6/2020).
Baca Juga: 1,6 Miliar Pekerja Informal di Dunia Terdampak Covid-19
Menurut Menperin, Indonesia perlu menangkap peluang investasi dari berbagai negara potensial, terutama mereka yang ingin merelokasi pabriknya seperti beberapa perusahaan Amerika Serikat dan Jepang.
“Oleh karenanya, kita harus benar-benar persiapkan dengan matang, termasuk ketersediaan kawasan industri dan infrastruktur yang terintegrasi,” tegasnya.
Baca Juga: Brebes Disiapkan Tampung Relokasi Industri AS dari China
Merujuk data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), dalam kurun lima tahun terakhir, sejak 2015 hingga triwulan I-2020, investasi di industri makanan menjadi sktor yang tertinggi menggelontorkan dananya di tanah air dengan nilai mencapai Rp293,2 triliun atau berkontribusi 21,7% dari total investasi sektor manufaktur sebesar Rp1.348,9 triliun.
Sektor berikutnya adalah industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya yang menunjukkan peningkatan pada tahun 2019 dan triwulan I 2020 dengan total investasi mencapai Rp266,7 triliun. Selanjutnya, industri kimia dan farmasi berada di peringkat ketiga dengan nilai investasi Rp243,9 triliun.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)