JAKARTA - Pemerintah siap membuka kembali aktivitas sosial ekonomi dengan protokol kesehatan yang ketat atau yang biasa disebut new normal. Salah satunya adalah akan membuka pusat perbelanjaan atau mal yang rencananya akan dilakukan pada bulan ini.
Menurut Direktur Riset Centre of Reform on Economics (CORE) Piter Abdullah, dibukanya aktivitas sosial ekonomi itu, membuat badan usaha bisa kembali bernapas untuk melanjutkan usahnaya yang sempat terhenti.
"Jadi dengan diberlakukannya pelonggaran aktivitas bagi dunia usaha ini membuat mereka bernafas kembali. Pasalnya apabila tak ada pelonggaran para pelaku usaha akan bangkrut ke depannya," ujar dia dalam acara IDX Channel, Rabu (10/6/2020).
Baca Juga: New Normal, Jokowi: Pembukaan Sektor Ekonomi dengan Penularan Covid-19 Rendah Didahulukan
Pihaknya juga meminta kepada pelaku usaha agar menerapkan protokol kesehatan apabila usahanya telah beraktivitas kembali. Hal itu sesaui dengan anjuran pemerintah.
"Sesuai aturan pemerintah, pelaku usaha harus melaksanakan protokol kesehatan agar penjual dan pembeli terhindar dari Covid-19," ungkap dia.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Aprindo Dasep Suryanto mengatakan, ada sejumlah tantangan yang harus dihadapi dalam penerapan new normal ini. Salah satunya adalah masalah konsistensi baik dari pemerintah, dunia usaha maupun masyarakat.
Baca Juga: THR Habis tapi Gajian Masih Lama, Bagaimana Cara agar Dapur Tetap Ngebul?
Biasanya, pada awal-awal penerapan, protokol kesehatan yang dijalankan masih sangat ketat. Namun seiring berjalannya waktu, protokol kesehatan yang sudah ditetapkan pemerintah ini biasanya akan buyar jika tidak disiplin.
"Memang kendala di kita masalah konsistensi ini tidak mudah membuat habit baru. Memang tantangannya orang kembali bebas, ini tanggung jawab moral semua," dalam diskusi daring Okezone bertajuk Strategi Bisnis di Era New Normal.
(Dani Jumadil Akhir)