JAKARTA - China mengumumkan bahwa akan menangguhkan impor unggas dari sebuah pabrik di Amerika Serikat (AS). Di mana para karyawannya diketahui positif mengidap virus corona.
Pabrik itu terletak di Springdale, Arkansas, dan dimiliki oleh sebuah perusahaan unggas AS, Tyson. Juru bicara Tyson Gary Mickelson mengatakan perusahaannya sedang mempelajari isu tersebut.
Baca juga: AS Pertimbangkan Larang 4 Perusahaan Telkom China, Ada Apa?
"Penting untuk mencatat bahwa Organisasi Kesehatan Sedunia, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, Departemen Pertanian AS, dan Badan Pangan dan Obat-obatan AS sepakat bahwa tidak ada bukti yang mendukung transmisi Covid-19 terkait dengan makanan," katanya mengutip VoA Indonesia.
China juga berhenti mengimpor produk-produk babi dari perusahaan Jerman, Toennies, pekan lalu setelah wabah virus corona dilaporkan terjadi di sana. Bahkan berdampak pada ratusan pekerja.
Baca juga: AS-China Bersitegang, Menko Luhut: Kita Berkawan dengan Siapa Saja
China meningkatkan pengawasan makanan yang diimpornya sejak sekumpulan kasus-kasus virus corona terkait dengan pasar makanan grosir di ibu kota lebih dari sepekan lalu.
Sebagian wilayah Beijing ditutup setelah ditemukannya gelombang baru infeksi Covid-19. Pada November 2019, China mengakhiri larangan impor unggas AS selama lima tahun.
(Fakhri Rezy)