JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani menjadi salah satu panelis dalam acara Toronto Centre Live Webinar dengan tema Post Covid-19 Crisis: Implications for Financial Stability, Financial Inclusion, Gender Equality and International Development. Dirinya pun menjelaskan upaya Indonesia dalam menghadapi pandemi virus corona.
Sri Mulyani mengatakan, pemerintah menyiapkan strategi pembiayaan Indonesia di masa pandemi. Di mana saat pandemi meluas, menyebabkan gejolak pasar keuangan, pendalaman pasar dan mengandalkan pembiayaan domestik menjadi sangat penting. Di Indonesia, peningkatan defisit terjadi secara dramatis menjadi di atas 6%.
Baca Juga: Jokowi: Gas dan Remnya Tolong Diatur, Mungkin Ekonomi Bagus tapi Covid-19 Naik Lagi
“Kami pertama melihat sumber pembiayaan yang kita miliki sendiri. Selanjutnya Pemerintah juga memanfaatkan pasar surat berharga dalam negeri. Di samping itu, dimungkinkannya bank sentral untuk membeli dan berpartisipasi di pasar primer juga menjadi satu hal kritikal. Terakhir, peran lembaga keuangan multilateral dan bilateral juga sangat penting dalam memberikan pinjaman dengan bunga yang rendah,” terang Sri Mulyani, dalam keterangannya, Selasa (30/6/2020).
Baca Juga: Krisis Kali Ini Berbeda, Sri Mulyani: Kita Harus Lindungi Manusia-Ekonomi Sekaligus
Kemudian dalam menghadapi Covid-19, pemerintah juga merespons cepat dengan melakukan penyesuaian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Pandemi Covid-19 ini memukul perekonomian masyarakat secara luas, termasuk rumah tangga dan pelaku usaha. Selain perlindungan sosial, dukungan bagi pelaku usaha, khususnya UMKM sangat penting. Salah satu langkah penting adalah restrukturisasi kredit UMKM, dibarengi dengan subsidi bunga dan memberikan kemudahan untuk mendapatkan kredit modal kerja baik melalui penempatan dana murah pada perbankan maupun penjaminan kredit.