JAKARTA - Bank Indonesia (BI) terus menggenjot roda perekonomian yang terus terdampak Covid-19, dengan membuka kembali sektor-sektor produktif termasuk sektor pariwisata.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, pihaknya memiliki data yang menyebutkan bahwa hingga per Juni 2020, telah terjadi peningkatan kunjungan ke Bali mencapai hampir 60%.
"Jadi minat untuk berwisata ke Bali itu sebenarnya sudah meningkat hingga 60%," ujar Perry di Jakarta, Jumat (17/7/2020).
Baca Juga: Pulihkan Industri Pariwisata, RI Ajak Turis Working from Bali
Dia mengatakan, semua harus dilakukan dengan menerapkan gaya hidup baru atau new normal, sambil terus menerapkan protokol Covid-19 secara ketat.
"Karena Presiden Jokowi telah menggariskan bahwa sembilan sektor akan segera dibuka, termasuk sektor pariwisata,"katanya.
Baca Juga: Proyek 10 Desa Wisata di Danau Toba Resmi Digarap
Karenanya, Perry kembali menegaskan bahwa upaya pembukaan kembali sektor pariwisata, harus benar-benar menerapkan protokol Covid-19 yang sangat ketat. Salah satunya, membuat wisatawan-wisatawan dengan grup-grup yang lebih kecil, dan bukan secara massal (rombongan).
"Lalu di hotel-hotel itu juga harus ada protokol Covid-19 nya, sehingga (sektor pariwisata) itu benar-benar bisa dibuka. Kalau mau ke Kuta, ke Sanur, atau kemana saja, itu juga harus ada protokol Covid-19," tandasnya.
Sebagai informasi, dampak virus corona atau covid-19 ke berbagai sektor industri akan beragam. Hal ini tergantung bagaimana karakteristik dari sektor itu sendiri.
Misalnya, apakah sektor industri tersebut menyebabkan berkumpulnya orang banyak dan menyebabkan terjadinya interaksi yang cukup sering.
Tentu saja industri yang seperti ini akan mengalami tekanan di era covid-19. Di mana orang sangat disarankan untuk berkumpul karena berpotensi menyebarkan virus tersebut.
Hal ini yang menyebabkan dampak covid-19 ke industri pariwisata menjadi sangat tinggi. Demikian menurut laporan Boad of Innovation.
(Feby Novalius)